"Cinderamata dari Penyelenggara" (doc. pribadi) |
Kembali
didaulat sebagai narasumber adalah momen yang semakin hari semakin membut saya enjoy. Kali ini kesempatan itu datang
dari bagian promosi sebuah majalah muslimah berskala nasional. Ya, Majalah Annisa
namanya.
Awalnya
dimulai dari info singkat berupa penawaran dari seorang teman yang juga bekerja
di majalah tersebut. Dia berani mengajukan nama saya karena menurutnya saya
memiliki kapasitas untuk itu. Sebelum menyetujui tentu saja saya menanyakan terlebih
dahulu tentang teknis pelaksanaannya. Akhirnya tanpa basa-basi teman saya itu
mengenalkan saya kepada Mbak Ria (bagian promosi majalah tersebut).
Singkat
cerita, akhirnya saya pun menyetujui permintaan untuk menjadi pembicara di
sebuah event yang menurut info baru
dua kali mereka lakukan. Nama acara itu adalah “Office to Office”. Wow! Itu
artinya saya adalah orang ketiga yang digandeng untuk menjadi pematerinya.
Senang campur deg-degan tentu saja. Namun, karena tema yang diminta sangat
dekat dengan profesi dan kehidupan keseharian saya, maka kesempatan baik itu
tak mungkin saya tolak.
Menurut
Mbak Ria, Majalah Annisa kali ini bekerjasama dengan Bank Syari’ah Mandiri dan
Dauky Fashion. Dan, saya diminta
mengisi sesi parentingnya dengan
mengusung tema, “Menumbuhkan Minat Membaca dan Menulis pada Anak” yang akan
digelar di gedung Bank Syari’ah Mandiri, Jakarta Pusat.
Setelah
melewati beberapa kali diskusi lewat e-mail,
whatsapp, dan telepon, saya pun menerima
rundown acaranya. Setelah itu saya kembali merapikan materi untuk bahan
presentasi.
Tibalah
hari yang ditentukan yaitu, Jum’at, 28 Maret 2014. Saya bersyukur karena kedua
anak saya ternyata libur sekolah sehingga saya bisa mengajak mereka. Karena
acara mulai digelar pada pukul 11.30 WIB, maka saya memutuskan berangkat dari
rumah pukul 09.30 WIB. Dengan ditemani dua buah hati tercinta, kami pun
berangkat menuju Jalan Thamrin, lokasi gedung Bank Syari’ah Mandiri berada.
Namun sebelumnya saya harus mengantarkan anak laki-laki saya ke kantor bapaknya
agar tak terlewati untuk melaksanakan sholat Jum’at. Setelah itu, saya dan si
Kakak melanjutkan perjalanan.
Kami
tiba di lokasi tepat pukul 11.30 WIB. Ternyata acara sudah dimulai. Tak berapa lama, Mbak Berliana Fibrianti (Editor in Chief Majalah Annisa) menyusul memasuki ruangan. Saya
pun menyiapkan diri untuk segera tampil di sesi awal. Namun, sesi saya dimundurkan
ke bagian akhir dengan alasan menunggu bapak-bapak selesai sholat agar bisa
ikut serta menyimak materi yang akan saya sampaikan. Diam-diam saya merasa lega
dan senang karena sejak awal masuk ke ruangan yang dipenuhi oleh para ibu muda
(karyawati Bank Syari’ah Mandiri), saya sedikit berharap agar ada para bapak
yang ikut menjadi peserta talkshow,
sebab tema yang akan dibahas bukan hanya untuk kaum Ibu saja.
Tibalah
giliran saya. Pembawa acara memperkenalkan saya kepada audience dengan membacakan beberapa point penting dari CV saya. Setelah itu saya yang mengambil alih
acara. Saya menyapa semua yang hadir dengan semangat. Sambil membuka dengan
salam, saya menatap sekilas wajah-wajah mereka sambil berdoa dalam hati, semoga 45 menit ke depan saya mampu
memberikan yang terbaik kepada audience. Bismillah....
doc. pribadi |
Klik!
Slide
pertama dari materi yang ingin saya urai pun terbuka di layar infokus.
Selanjutnya mengalirlah uraian beserta contoh-contoh yang memaparkan tips dan
tahapan-tahapan dalam menumbuhkan minat membaca dan menulis pada anak yang
telah saya susun sedemikan rupa. Seperti biasa saya tak mau tampil monoton agar
suasana tetap terjaga dengan baik. Saya kembali melempar joke-joke ringan seputar peran saya sebagai seorang Ibu yang
disambut dengan derai tawa peserta.
Sesi tanya-jawab (doc. pribadi) |
Untungnya
putri saya (Mira) ikut menyaksikan penampilan ibunya dan duduk di bangku
terdepan. Sesekali bibirnya ikut menebar tawa ketika saya menjadikannya objek
atau contoh untuk membumbui dan memberi warna pada peresentasi saya. Akhirnya
saya juga sekilas memperkenalkan Mira sebagai penulis remaja yang telah
menghasilkan karya lewat beberapa buku cerita untuk anak dan remaja.
Alhamdulillah,
acara pun berjalan dengan lancar dan seru sekali. Kalau saja MC tak
mengingatkan waktu yang tersedia untuk saya, rasanya saya ingin mengeksplore
lebih jauh dan luas lagi tentang tema menumbuhkan minat membaca dan menulis
pada anak ini. Tapi, waktu yang tersedia tinggal untuk sesi tanya jawab. Saya
pun siap menyimak dan menjawab pertanyaan yang diajukan.
Sesi tanya-jawab (doc. pribadi) |
“Bu
Wiwiek, saya memiliki dua anak dengan karakter dan hobi yang berbeda. Yang
pertama gemar dan cinta pada olahraga bola sementara yang bungsu suka menulis.
Saya ingin sekali anak saya yang pertama juga gemar membaca dan menulis tapi
rasanya sulit sekali mengarahkannya pada hal itu. Adakah tips yang bisa ibu
berikan agar saya bisa mencobanya?” begitu salah satu pertanyaan yang diajukan
kepada saya.
“Wah!
Kita sama-sama memiliki anak laki-laki yang gemar pada sepak bola ya, Bu. Tapi,
mungkin ibu belum menemukan cara agar si anak bisa membagi waktunya pada dunia
baca tulis seperti yang ibu inginkan. Yang paling sederhana bisa Ibu lakukan,
cobalah pelan-pelan bertanya kepadanya tentang hal-hal unik dan menarik dari
hobinya itu. Tempatkan posisi Ibu seolah ikut menyenangi hobinya. Lalu, kalau
dia mulai tertarik berbagi dan bercerita, perlahan-lahan minta dia
menceritakannya lewat tulisan. Katakan bahwa itu akan menjadi catatan yang
sangat menarik karena dia menguasainya. Jadi intinya, pancing si anak bercerita
lewat tulisan tentang apa yang dikuasainya. Sementara untuk membaca, jika dia
mulai menyenangi kegiatan menulis bukan tidak mungkin meskipun urutannya
terbalik dan dimulai dari menulis dulu baru membaca, tak ada salahnya bukan?
Asal Ibu dan Bapak mau memberi contoh dan tak pernah bosan melakukannya,
percayalah...cepat atau lambat anak akan meniru,” bantu saya memberi tips.
Setelah
itu saya pun kembali memberi jawaban kepada penanya lainnya. Dari salah satu
penanya, muncullah seorang Bapak yang bercerita tentang kedua buah hatinya.
Yang pertama berusia 8 tahun dan kedua 2,5 tahun.
Pak Afnur (paling belakang) - (doc. pribadi) |
“Dulu,
sewaktu kami tinggal di Amerika, anak pertama saya itu senang sekali membaca
dan menulis-nulis puisi dan cerita. Tapi setelah kami kembali ke tanah air,
kami heran dengan kebiasaannya yang dari hari ke hari meghilang. Sekarang malah
dia suka menyendiri di kamar dan tak mau lagi menulis atau menunjukkan minat baca
seperti sebelumnya. Saya dan istri mencari-cari penyebabnya dan kami
berkesimpulan apakah ini disebabkan pengaruh dari lingkungan sekolah atau
pergaulannya. Menurut Bu Wiwiek, bagaimana caranya mengembalikan semangat membaca
dan menulis itu?” tanya Pak Afnur (salah satu karyawan BSM).
“Terim
kasih Pak Afnur, mau berbagi kisah tentang buah hatinya kepada kita di sini.
Menurut saya, jika ada sesuatu perubahan yang terjadi pada anak kita, usahakan
agar kita tak terlalu terburu-buru mencari penyebabnya dari lingkungan di luar
rumah. Jika ini kita lakukan, bisa saja kita kehilangan momen untuk melakukan
interospeksi terhadap diri kita sendiri sebagai orangtua, sebab semua yang
terjadi pada anak bisa jadi berawal dari pola asuh kita di rumah. Dulu, saat
tinggal di Amerika, bisa jadi Bapak dan Ibu begitu dekat dengan si anak. Hidup
di perantuan apalagi di luar negeri, biasanya seperti itu dan sangat
berpengaruh pada interaksi kita dalam keluarga inti, sebab saya telah
mengalaminya saat saya dan keluarga juga tinggal di Amerika. Kebersamaan kita
dengan anak-anak akan lebih terasa intens dibanding saat kita kembali ke tanah
air. Kesibukan dan jam kerja kantor serta dunia kerja lainnya bisa jadi
perlahan-lahan merenggangkan interaksi kita dengan anak. Nah, saat itulah anak
seolah kehilangan momen yang pernah dirasakannya selama ini. Mungkin saja
kegemarannya membaca dan menulis muncul, efek dari perhatian Bapak dan Ibu yang
intens tadi. Lalu, sekarang hal itu tak didapatnya lagi sehingga dia menjadi
perlahan-lahan malas dan mencari kesenangan lain,” ulas saya panjang memberi
gambaran kemungkinan dari pergeseran hobi si anak. Pak Afnur manggut-manggut
dan mengakui kebenaran yang saya kemukakan itu.
Yang mendapat hadiah dari saya. (doc.pribadi) |
Begitulah,
durasi sejam yang berlalu meninggalkan kesan indah buat saya. Dan, alhamdulillah...
semua yang saya sampaikan disambut dengan antusias dan dirasa sangat bermanfaat
oleh peserta terutama bagi beberapa yang bertanya. Sebelum menutup acara, tiga
penanya mendapatkan hadiah buku karya saya dan anak-anak. Mereka sangat gembira
karena hadiah itu sebagai surprise
dari saya.
Berfoto bersama para pemenang door prize dan panitia (doc. pribadi) |
Sebagai penutup, saya tak lupa mengucapkan terima kasih kepada panitia (Majalah Annisa dan
Bank Syari’ah Mandiri) yang telah memberi kepercayaan kepada saya untuk berbagi
dan menjadi motivator di acara office to
office tersebut. Semoga kerjasama ini bisa berlanjut di momen-momen sejenis
lainnya. Aamiin. []
Wah...mbak Wiwik keren. Top banget deh..
BalasHapusAlhamdulillah, makasih Mak Nunung. *malu-malu* :)
HapusSenang banget dengan emak2 yang bisa melakukan kegiatan yang disukai lahir & batin, tercermin kok mak dari keringanannya melangkah. Apalagi bisa dilakukan bersama anak2 tercinta. Happy selalu ya mak ^.^
BalasHapusAamiin... makasih, Mak Lusi. *_^
HapusWiwik memang keren :)
BalasHapusHalaaah... tepatnya lagi belajar ikut keren kayak dirimu, Indah. ;)
Hapuskegiatan sesuai pasionnya mbak wiwiek ya
BalasHapusIya, Insya Allah... makanya jadi enjoy, Mak Lidya. :)
Hapuskeren, mak.. kapan ya saya bisa jadi pembicara begitu.. :)
BalasHapusMakasiiih... pasti bisa kalau ada kesempatannya, Mak. :)
HapusKeren banget! :)
BalasHapusTks, Fit.
HapusBelajar untuk keren ini sih namanya. Hahaha....
Mak Wiwik emang kereeeen. Sukses selalu. ^^
BalasHapusAamiin YRA....
HapusMakasih ya, Teh. *tersipu malu*
Mak Wiwiek selalu kereeen...jadi berasa duduk dan denger materi di sono ^^
BalasHapusAlhamdulillah, semoga sanjungan teman-teman membuatku terus memperbaiki diri ya, Mak Hidayah. *malu eike jadinya*
Hapus