Mereka yang terlahir sebagai Generasi Z (doc. pribadi) |
Awalnya saya merasa cemas. Melihat begitu
mudahnya mengakses beragam konten di dunia maya, rasa khawatir itu kerap
mengganggu. Namun, menyadari bahwa anak-anak saya adalah generasi yang terlahir
di era digital, sebagai ibu mereka, saya harus terus menggali diri untuk
memperkaya pengetahuan di bidang IT ini agar mampu menjadi partner diskusi dan kontrol bagi
mereka. Dan, alhamdulillah... hingga saat ini semua berjalan aman.
Begitu
pula ketika pertama kali diminta untuk menjadi guru pembimbing kelas
ekstrakurikuler jurnalistik di salah satu Sekolah Dasar (tahun 2010), saya
langsung terpikir pada istilah generasi digital tadi. Anak-anak yang akan saya
bimbing tak jauh berbeda usianya dengan kedua buah hati saya. Mereka lahir di
atas tahun '90an yang disebut sebagai generasi digital atau Generasi Z.
Hal
pertama tentulah saya sibuk menelusuri seperti apa karakteristik anak-anak
Generasi Z ini. Menurut sumber artikel yang saya baca, Generasi Z adalah
anak-anak yang lahir dan dibesarkan di era digital. Mereka telah mengenal
beragam teknologi yang komplet dan canggih. Mereka adalah generasi digital yang
fasih teknologi, memiliki kemampuan tinggi untuk mengakses informasi baik untuk
berkomunikasi, belajar, bermain, dan bersosialisasi.
Lalu, apa hubungannya dengan saya sebagai guru ekskul? Dalam membimbing anak-anak dengan label Generasi Z ini, sebagai guru ekskul jurnalistik dan menulis, saya juga harus banyak belajar agar mampu mengimbangi dan memuaskan keingintahuan mereka tentang teknologi informasi (IT). Saya berusaha terus meningkatkan kemampuan dan pemahaman saya terhadap penggunaan teknologi, khususnya gadget. Tuntutan ini lebih pada tanggung jawab saya sebagai guru. Saya merasa perlu mendampingi murid-murid saya dengan cerdas agar bisa memberi pengarahan kepada mereka. Ketika sedang asyik bersama gadgetnya, mereka tidak terjebak pada kecanduan dan lebih berhati-hati untuk mengakses konten-konten yang tidak sesuai dengan usianya.
Lalu, apa hubungannya dengan saya sebagai guru ekskul? Dalam membimbing anak-anak dengan label Generasi Z ini, sebagai guru ekskul jurnalistik dan menulis, saya juga harus banyak belajar agar mampu mengimbangi dan memuaskan keingintahuan mereka tentang teknologi informasi (IT). Saya berusaha terus meningkatkan kemampuan dan pemahaman saya terhadap penggunaan teknologi, khususnya gadget. Tuntutan ini lebih pada tanggung jawab saya sebagai guru. Saya merasa perlu mendampingi murid-murid saya dengan cerdas agar bisa memberi pengarahan kepada mereka. Ketika sedang asyik bersama gadgetnya, mereka tidak terjebak pada kecanduan dan lebih berhati-hati untuk mengakses konten-konten yang tidak sesuai dengan usianya.
Terobosan
Cerdas dari Acer
Saya
senang sekali ketika melihat info berupa kesempatan yang diberikan Acer untuk
me-review terobosan barunya di grup
Kumpulan Emak Blogger (KEB). Namanya adalah AplikasiAnak Cerdas. Saya langsung mengunduhnya di Android saya. Meskipun kedua
anak saya saat ini sudah remaja (SMP dan SMA), aplikasi ini tetap saya
butuhkan. Hal ini sangat terkait dengan upaya saya untuk bisa memberikan
informasi yang menggembirakan kepada murid-murid saya.
Anak Cerdas sudah nongol di gadget saya, keren kan? :) |
Murid-murid saya berebut pengin mencoba aplikasinya (doc. pribadi) |
Dengan
aplikasi ini, belajar dan bermain bisa lebih menyenangkan karena kontennya sudah
disesuaikan dengan umur dan fitur dunia anak serta murni bermuatan
edukatif. Anak-anak yang belum mengenal aplikasi tersebut
langsung tertarik dan ikut memilih-milih fiturnya. Mereka puas dan ingin
meneruskan informasi ini kepada orangtuanya agar mereka bisa ikut menikmatinya
di rumah kelak. Wow! Senangnyaaa...!
Anak-anak kelas 3 mencoba soal Sains (screenshot from my android) |
Tiba-tiba
salah satu murid saya dengan lantang mengatakan, “Wah, aku sih sudah tahu itu. Mamaku
download di hapenya waktu itu. Kalau
pas bosan mengerjakan soal-soal latihan, bisa buka gamesnya juga lho. Seru banget!” Yang lain jadi bertambah semangat
dan seolah tak sabar ingin mengabarkan berita gembira ini ke Papa dan Mama
mereka.
Ini beberapa fitur lainnya (capture from my screenshot) |
Sambil
membuka fitur-fiturnya, saya menjelaskan kalau mereka juga bisa mengerjakan
kumpulan soal untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, dan Sains sesusai dengan kelasnya (kelas 1 – 6). Semua soal sudah
disusun sesuai dengan kurikulum yang ada di sekolah. “Daaan... ssst, ada kunci
jawabannya juga lho. Tapi, jangan buru-buru melirik kunci jawaban ya, sebelum
berlatih,” pesan saya yang disambut tawa riuh mereka.
Fitur
yang sangat lengkap di Aplikasi Anak Cerdas
ini membuka terobosan baru bagi mereka si Generasi Digital. Kebutuhan anak-anak
Generasi Z ini (khususnya mereka yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar)
benar-benar terpuaskan oleh Acer. Para orangtua pun tak perlu lagi terlalu
khawatir jika buah hati mereka mulai kecanduan gadget. Aplikasi
ini dilengkapi oleh Parental Control
yang akan aktif ketika fitur Zona Anak pada aplikasi dijalankan. Orangtua bisa
membantu, membimbing serta mengarahkan kecanduan tersebut kepada hal-hal
positif yang dikemas dalam Aplikasi Anak Cerdas sesuai umur buah hatinya.
Testimoni murid saya tentang aplikasi Anak Cerdas
Hadirnya
Acer dengan aplikasinya yang keren ini, membuat kita baik sebagai guru maupun
orangtua bisa bernafas lega karena aplikasi ini memiliki beragam keunggulan,
antara lain;
- Tampilannya sederhana tapi keren dan eye catching, sangat menarik buat anak-anak.
- Anak bisa berlatih mengerjakan soal-soal yang sesusai dengan kurikulum di level kelas mereka (SD) tanpa merasa bosan.
- Orangtua bisa memilihkan aplikasi yang tepat untuk digunakan oleh buah hatinya serta dilengkapi dengan laporan aktivitas anak selama menggunakan gadget.
- Aplikasi ini menyediakan menu proteksi dengan password orangtua, jadi tak perlu lagi khawatir.
- Orangtua bisa memantau perkembangan ananda dalam penguasaan terhadap soal-soal latihan.
Pilihan ini membuat anak menjadi betah dan bersemangat belajar sambil bermain (screenshot from my android) |
Selain
beberapa keunggulan tersebut, beberapa fitur di aplikasi ini bisa digunakan untuk
usia balita. Si kecil bisa berselancar di menu Mari Bermain.
Bagaimana
cara menggunakan aplikasi ini?
Caranya gampang.
Untuk
aplikasi berukuran 14,39 MB ini, gadget
minimal ber OS (sistim operasi) Android 4.0 ICS (Ice Cream Sandwich), layar 4.7 inch, dan RAM (Random Acces Memory) minimal 512 MB, tinggal mengunduh dengan
mengetik key word “Anak Cerdas Acer”.
Tunggu beberapa saat, lalu aplikasi pun muncul di gadget kita dan tinggal mengikuti semua petunjuk di sana.
Ingat, kapasitas
penyimpanan minimal 1 GB. Koneksi internet harus memadai untuk aktivasi awal,
pendaftaran pengguna, download update,
membaca artikel “Dunia Tekno”, browsing
dan install aplikasi terpilih,
pengiriman laporan penggunaan bulanan via e-mail.
Bagi yang tidak
memiliki fasilitas Android, tablet/smartphone,
bisa meng-install software dengan
nama bluestack yang bisa menjalankan
seluruh aplikasi OS Android pada PC yang memiliki RAM minimal 2 GB.
Mau mengenal aplikasinya lebih jauh? Yuk, intip di youtube.
Acer telah memberikan solusi cerdas dan aman untuk mengeksplore kemampuan akademik dan dunia bermain anak. Lalu, tunggu apalagi? Buruan diunduh ya! []
- Postingan blog ini diikutsertakan dalam lomba blog aplikasi Anak Cerdas kerjasama Kumpulan Emak Blogger dan Acer Indonesia -
keren banget mak, sukses ya :))
BalasHapusanak-anak tetap harus di pantau jika muali asyik bersama gadgetnya. aplikasi anak cerdas ini memang ngetop :)
Iya, betul Mak.
BalasHapusKontrol pada anak saat mulai kecanduan pada gadget itu harus, tapi dalam praktiknya kita harus melakukannya dengan pendekatan yang membuat mereka nyaman. Any way, makasih ya sudah mau mampir. :)
ada testimoni dari muridnya ya mbak. Pascal juga suka banget aplikasi ini
BalasHapusIya, Kanaya itu, Mak. Kelas 5. Dia sudah punya katanya aplikasinya. Justru aku yang ketinggalan. Itulah ciri anak digital, Mak. Kudu lebih banyak belajar kitanya supaya gak ketinggalan dari mereka. :)
Hapushwaa,,, mlipir saya haha.. keren banget tulisannya ,, moga sukses mak
BalasHapusJiaaah, jadi tersipu-sipu dibilang keren sama Mak Moocen nih. Btw, makasih ya Mak sudah mau mampir ke sini. *tersanjung aku* ;)
Hapusdonlotnya di mana mba? maap, gaptek binti kuper :))
BalasHapusBisa di hape kalau hapenya Beby punya kapasitas seperti yang aku terangkan di atas, Beb. Bisa juga di laptop atau PC. Coba lihat keterangan cara mengunduhnya di artikelku ya, say. Gampang kok. Anak-anak pasti senang banget itu. :)
Hapushikmal sekarang juga suka belajar dengan menggunakan aplikasi acer, kak. Katanya seru. :)
BalasHapusIya, murid-muridku juga, Nel. Kata mereka belajar jadi asyik banget dan gak ngebosenin. Senang dengarnya. :)
HapusSaya Sudah install mba, Bantu banget buat belajar apalagi anak senang gadget..
BalasHapusBetul, dan gak perlu khawatir lagi kan kalau anak tanpa sengaja mengakses konten yang aneh-aneh?
HapusSaya belum coba yg di Pc, mau ah..
BalasHapusKalau gitu bisa dilakukan di sekolah yg ada lab komputernya..
Kemarin, anakku nyoba, Mak Arin. Lumayan berat sih emang, tapi bisa kalau memenuhi kapasitas yang diminta. :)
HapusKayla sudah punya akun, tante Wik, di Anak Cerdas. Tio juga :D
BalasHapusDan Anak cerdas yang paling sering diutak atik mereka, karena isinya sesuai, ada pelajaran dan permainan.
Sukses ya, tante Wik.
Hihi, mkasih yaaa....
HapusBtw, memang bikin ketagihan sih aplikasi ini. Sstt, Emaknya Kayla dan Tio aman dung ya sekarang kalau mau keluar rumah, anaknya sudah bisa anteng sama Anak Cerdas. *kedip-kedip*
tulisannya bagus makk.. saya belum berkesempatan nyoba aplikasi ini, kesulitan untuk loginnya :(
BalasHapusMakasih, Mak Nian.
HapusAyo dicoba lagi, demi anak lho ini. Biar mereka lebih terarah belajar dan bermain dengan gadgetnya. :)
18 MB ya? Masuk ga ya? Udah penuh aplikasi soalnya nih. Mesti nambah microSD dulu keknya.
BalasHapusEh, gak sampai segitu deh Bhai Benny. Coba lihat lagi. Btw, jangan sampai ketinggalan lho ini. Buat Akhtar pas banget. :)
HapusSelamat Mak Wiek. Tulisan ini menang.
BalasHapusAlhamdulillah, makasih Mak Tri Sapta. :)
Hapus