Traveling ke Yellowstone National Park, USA
Dimuat di majalah NooR, edisi Juli 2010.
INDAH dan LIARNYA YELLOWSTONE NATIONAL
PARK
Oleh : Wylvera W.
(Versi asli)
Hari itu
masih pagi, kala kami kembali menyiapkan segala perlengkapan untuk menempuh perjalanan
berikutnya. Matahari musim panas saat itu sangat menyengat di
kulit. Perjalanan menuju Yellowstone National Park merupakan salah
satu dari beberapa tempat yang kami kunjungi selama liburan Summer yang
panjang. Sebelumnya kami sudah menjejakkan kaki di Colorado Spring dan Rocky
Mountain di Colorado.
Yellowstone
National Park adalah tempat dimana seolah-olah “The Lost World” bisa
kita lihat di dunia modern sekarang ini. Taman
nasional tertua di dunia ini telah disinggahi jutaan pengunjung sejak dibuka
pada tahun 1872. Selama lebih dari 100 tahun, keindahan alam di Yellowstone
National Park menjadi daya tarik utama dan menjadikan taman nasional ini
menjadi salah satu tempat wisata favorit di Amerika. Terletak di Negara bagian
Wyoming , Montana dan Idaho, taman nasional ini meliputi kawasan seluas 3.468
mil2 atau lebih dari 8.983 km2. Taman ini
menyediakan tempat bagi para pelancong yang ingin menikmati keindahan
pemandangan alami, fenomena alam, tempat-tempat eksotis, suasana romantis
sekaligus kesempatan untuk berpetualang di alam bebas pada satu tempat
sekaligus. Di taman ini kita dapat menemukan sebuah dimensi alam yang sangat
megah seperti gunung, air terjun, lumpur cauldrons, geyser serta beragam
binatang.
Menuju
Yellowstone National Park: Mengabadikan “Lukisan Alam”
Keesokan
paginya, perjalanan menuju Yellowstone National Park pun dimulai. Nasi plus
lauk pauk serta camilan sebagai bekal pengisi perut telah dipersiapkan. Air
mineral dan air bervitamin tak lupa dibawa untuk pelepas dahaga. Persiapan
makanan harus menjadi perhatian utama terutama jika kita traveling
membawa keluarga dan anak-anak. Dengan lidah melayu yang kita miliki, membawa
bekal makanan dan minuman akan lebih memudahkan dibandingkan membeli di dalam
taman. Selain itu, dari sisi harga sudah pasti jauh lebih menghemat. Namun
perlu diingat, izin membawa makanan dan minuman tidak berarti Yellowstone Park
menyediakan tempat membuang sampah di sepanjang jalan yang akan kita lalui.
Hanya di shelter dan tempat-tempat tertentu kita dapat menemukan tempat
membuang sampah. Selain keamanan, kebersihan pun menjadi perhatian utama
pengelola taman ini.
Sebenarnya
ada 5 pintu masuk menuju Yellowstone, pintu Timur (East entrance), pintu
Barat (West entrance), pintu Selatan (South entrance), pintu
Utara (North entrance) dan pintu Timur Laut (Northeast entrance).
Jika kita pertama kali mengunjungi Yellowstone Park, memilih pintu masuk
seperti mengundi apa yang akan kita lihat setelah pintu masuk. Masing-masing
jalur masuk menawarkan pemandangan yang berbeda. Anda bebas memilih dari bagian
mana anda ingin menelusuri rahasia alam di taman yang cukup luas ini. Kebetulan
pilihan kami sekeluarga jatuh pada pintu masuk Barat. Selain dekat dengan Idaho
Falls tempat kami menginap, perjalanan menuju West entrance juga relatif
pendek. Hanya dua jam lebih sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mengendarai
mobil dengan kecepatan 60 mil per jam.
Selain itu,
pemandangan selama perjalanan juga sudah membawa anda seolah-olah menjadi cowboy
yang mengendarai kuda besi. Jika anda berkunjung pada saat Summer dan
memilih jalur West entrance maka anda seolah-olah menyusuri padang rumput
yang berwarna warni dengan latar belakang hutan hijau di kejauhan. Pemandangan
di kiri dan kanan persis seperti padang rumput dimana Maximus (Panglima Romawi
yang dikhianati, diperankan oleh Russel Crowe) membayangkan dirinya disambut
oleh sang istri dalam film Gladiator. Hanya saja, perlu kewaspadaan
ekstra jika melewati jalur ini pada saat hari telah gelap. Jalanan yang
merupakan gabungan antara highway dan country road dengan jalur
yang menyatu tanpa pembatas pada bagian yang mendekati Yellowstone membuat
banyak pengendara sering tanpa sadar telah melintas dijalur yang berlawanan.
Apalagi sepanjang perjalanan tidak ada penerangan yang mencukupi.
Jangan
tidur! Itu yang selalu diingatkan suami selama di perjalanan. Manfaatkan setiap
momen selama perjalanan! Selama matahari masih memberi bantuan untuk bisa
menangkap dan mengabadikan momen.
Untuk
memasuki taman, setiap pengunjung diwajibkan membeli tiket masuk seharga $25
per kendaraan (penumpang tidak dipungut bayaran) yang berlaku selama 7 hari.
Selain mendapatkan jadwal atraksi yang berlangsung saat itu, pengunjung juga
mendapatkan peta yang cukup informatif mengenai setiap tempat (view point)
dimana anda dapat melihat keindahan dan keajaiban alam atau sekedar untuk
bersantai. Begitu melewati pos pemeriksaan, kami langsung disuguhi pemandangan
barisan pohon-pohon pinus disepanjang jalan. Jika anda berkendara di taman ini,
tak perlu terburu-buru karena kemungkinan anda akan melewatkan setiap momen
langka yang bisa terjadi seperti beruang yang tiba-tiba melintas, hewan elk
yang berlarian di sisi jalan ataupun bison yang bergerombol bermalas-malasan di
padang rumput. Selain itu, banyak rambu-rambu disepanjang jalan yang
mengingatkan tentang batas maksimum kecepatan yang diperbolehkan di dalam
taman. Dan, jangan berpikir bahwa di taman yang sedemikian luas tidak ada sheriff
atau ranger yang berpatroli. Hampir disetiap tikungan yang berbahaya
atau perempatan selalu ada mobil sheriff atau ranger yang
parkir sambil mengawasi para pengunjung.
Semakin
mendekati taman, pemandangan laksana lukisan semakin banyak ditemui. Dalam
hitungan menit dari pos pemeriksaan, kami melihat aliran sungai yang jernih
dengan latar belakang padang rumput yang berwarna warni disisi sebelah kiri
menuju ke arah Mammoth Hot Spring. Kami berhenti sejenak dan
mengabadikan kenangan.
Seolah tak percaya dengan jernihnya warna air yang
mengalir, anak-anak langsung merendam kakinya di sungai yang dangkal. Lebih
kedalam, kami menyusuri anak sungai yang berkelok seperti ular dengan suara gemericik
air yang terdengar sepanjang jalan. Di beberapa tempat kami melihat view
point yang disediakan oleh pengelola untuk tempat beristirahat sambil
menikmatai pemandangan di sekitar.
Yellowstone
River dan Air Terjun
Sebelumnya
kami diberitahu oleh seorang teman, jika ingin menikmati Yellowstone mulailah
di pagi hari. Karena itu, mengikuti saran teman tersebut, kami tiba di
Yellowstone National Park sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Ternyata memang
benar, selama tinggal di Amerika, saya belum pernah melihat embun pagi yang
menempel di dedaunan dan batang pohon. Tapi di Yellowstone, saya seperti berada
di negara tropis dimana dedaunan dan pohon-pohon setiap pagi selalu basah
dengan air embun. Selain itu, bau tanah yang basah dan lembab mengingatkan saya
pada tanah kelahiran. Ternyata, selain keindahannya, Yellowstone mampu sedikit
mengobati kerinduan saya pada tanah air.
Setelah
mempelajari peta, kami baru menyadari mengapa tiket seharga $25 dapat digunakan
selama 7 hari. Begitu banyak pilihan jalur yang dapat dilewati dan begitu
banyak keindahan yang terhampar disepanjang jalur tersebut. Ada 10 tempat yang
menjadi tujuan utama di dalam taman dan anda dapat memilih kombinasi jalur
perjalanan menuju masing-masing tempat. Saran saya, tetapkan dahulu pemandangan
mana yang ingin anda nikmati. Apakah sungai, padang rumput, hutan pinus,
geyser, danau, air terjun, pegunungan atau hewan-hewan yang hidup bebas. Kami
memilih untuk menikmati sungai, padang rumput, geyser dan bison. Karena itu,
kami memilih jalur Madison, Norris, Canyon Village, Fishing Bridge, singgah
sejenak di Lake Village dan Bridge Bay, kemudian menuju West Thumb dan kembali
ke Madison melewati Old Faithful. Pilihan jalur ini, karena kami hanya memiliki
satu hari untuk mengeksplorasi Yellowstone.
Melalui
jalur ini, kami berjalan menyusuri Yellowstone River yang mengalir ke Grand
Canyon Yellowstone. Yang membuat kami terpesona adalah jalanan yang kami lalui
beriringan dan sesekali berganti posisi dikiri dan kanan dengan Yellowstone
River. Memasuki pertengahan taman, pemandangan berikutnya yang sangat
memanjakan mata adalah butiran air terjun di Yellowstone. Kami sempatkan
beristirahat dan menikmati keindahan beberapa air terjun yang ada di taman ini
diantaranya Gibbon Falls, Firehall Falls, Fairy Falls, dan Mistic Falls. Jika
ingin menikmati air terjun ini lebih dekat, kita harus melewati jalan yang
curam, berbatu serta melintasi hutan-hutan kecil. Pastikan fisik anda cukup
kuat untuk menelusuri jalanan alam di area ini. Terutama jika anda tidak terbiasa
dengan pegunungan.
Foto
Yellowstone River
Geyser &
Museum
Setelah
menikmati sungai-sungai dan air terjun, kami melanjutkan perjalanan menuju
geyser. Yellowstone merupakan salah satu tempat yang memiliki banyak sumber air
panas. Dua pertiga dari geyser yang ada di dunia terdapat di Yellowstone. Kolam
air panas, lubang uap dan kolam lumpur tersebut menyemburkan aroma belerang
yang sangat menyengat. Bagi anda yang tidak tahan dengan bau belerang,
sebaiknya jangan terlalu memaksakan diri untuk mendekati area geyser. Bau
belerang yang sangat menusuk bisa menyebabkan perjalanan anda selanjutnya tidak
nyaman. Untuk berjaga-jaga, siapkan masker dan perhatikan larangan-larangan
yang tertulis di sekitar area. Kami tidak ingin mencoba-coba mengambil risiko.
Salah satu
geyser terkenal di dunia adalah Old Faithful. Kita bisa temukan Old Faithful
Geyser dalam perjalanan dari West Thumb menuju Madison. Geyser ini ternyata
memiliki waktu-waktu tertentu dalam memuntahkan air panasnya. Momen ini yang
menjadikan para turis setia menanti untuk mengabadikan semburan air panas
meskipun harus bersusah payah menahan aroma belerang. Kami sekeluarga tidak
terlalu lama bertahan di geyser ini karena anak-anak ternyata tidak cukup kuat
menahan aroma belerang tersebut.
Setelah berpuas-puas
dengan geyser, jangan lupa mengunjungi museum. Di sini kita akan menemukan
sejarah tentang Yellowstone Park serta kehidupan flora dan faunanya. Museum ini
buka di pertengahan Mei sampai dengan Oktober.
Bison dan
Kemacetan
Perjalanan
kami lanjutkan. Dari awal anak-anak penasaran ingin melihat bison. Rasa
penasaran tersebut yang mendorong kami mengikuti jalur yang terlihat macet di
tengah-tengah padang rumput yang berwarna warni. Dari kejauhan kami melihat
antrian mobil yang panjang. Bukan! Itu bukan antrian. Mereka sengaja
menghentikan mobilnya karena ingin bermesra-mesra dengan kawanan bison yang
bermunculan di sisi kiri kanan jalan.
Macet!
Bison-bison itu menebar pesona kepada puluhan mobil turis sehingga menimbulkan
kemacetan yang cukup lama. Kami tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Siapkan
kamera! Jika anda berpapasan dengan bison-bison ini, kamera anda sudah siap
membidik. Tak cukup hanya mengambil foto dari balik jendela mobil, beberapa
pengendara dan keluarganya turun untuk memotret bison-bison itu dari jarak
cukup dekat. Kapan lagi bisa merekam binatang ini dalam jarak dan waktu yang
cukup leluasa. Tapi ingat, untuk tidak membuat kawanan binatang ini terganggu
dengan kehadiran anda. Perlakukan mereka selayaknya tontonan yang sangat bersahabat.
Selain
bison, di taman ini juga hidup beruang grizzly, serigala, serta jenis binatang
lainnya. Konon, taman yang sangat luas ini tempat pertemuan para binatang yang
ada di Amerika. Hal ini juga yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan dimana
mereka ingin menyaksikan kehidupan margasatwa disamping keindahan alam
Yellowstone yang menawan.
Yellowstone
Lake
Setelah melewati kawanan bison yang membuat kemacetan, kami menuju salah satu
tempat favorit pengunjung, Yellowstone Lake. Dari kejauhan kami menyaksikan
keindahan Yellowstone Lake yang berselimut kabut. Disekitar danau ini
disediakan area penginapan (lodging) dan tempat perkemahan (camping
ground). Jangan berpikir anda akan menginap dengan fasilitas lengkap.
Tempat perkemahan di sekitar danau sepertinya dirancang untuk mereka yang ingin
kembali ke alam. Dan jika anda bertekad untuk menginap disana, pastikan anda
mengetahui berbagai teknik bertahan hidup. Lingkungan Yellowstone Lake memang
dijaga sealami mungkin. Segala fasilitas yang disediakan dibuat seramah mungkin
dengan alam. Karenanya, pastikan anda mengikuti setiap aturan yang tertera di
peta ataupun di tourist center.
Kami beristirahat sejenak di tepian danau. Meskipun waktu itu musim panas,
hembusan angin dari danau sangat dingin dan menusuk. Alhamdulillah, siapkan
baju hangat atau jaket yang dapat menahan dinginnya angin danau.
Cinderamata
dan suvenir
Keindahan di
Yellowstone National Park menjadi daya tarik bagi turis lokal maupun
mancanegara. Tak terkecuali kami sekeluarga. Disamping keindahannya, taman ini
juga menjadi tempat memuaskan hobi mengeksplorasi alam. Fotografi, hiking,
memancing, atau sekedar bersantai dapat anda lakukan di taman ini. Sebelum
meninggalkan Yellowstone National Park, lengkapi kunjungan anda dengan membeli
cinderamata sebagai oleh-oleh. Anda bisa temukan beberapa toko yang menjual
bermacam-macam suvenir. Dari mulai magnet kulkas, piring, sampai gantungan
kunci bisa didapatkan di toko-toko penjual cinderamata.
Akhirnya,
perjalanan panjang kami menelusuri rahasia alam sebuah taman yang sangat
terkenal di Amerika usai. Hari mulai gelap, ketika mobil kami pelan-pelan
meninggalkan sejuta kenangan di Yellowstone National Park .
Tips untuk
yang ingin berkunjung di Yellowstone National Park
1.
Taman ini
hanya bisa dinikmati melalui jalan darat. Untuk dapat menikmati keindahan taman
secara lengkap setidaknya dibutuhkan waktu 3 hari. Untuk mengetahui jarak dari
kota anda menuju ke tempat ini, bisa silihat di: http://www.nps.gov/yell/planyourvisit/directions.htm
2.
Kapan
sebaiknya kita berkunjung ke taman ini? Taman ini dibuka sepanjang musim, tapi
untuk lebih nyaman dan menghindari udara dingin dan salju, anda sebaiknya
berkunjung antara bulan April – Oktober.
3.
Untuk
penginapan, banyak pilihan yang bisa anda lihat di website.
Diantara pilihan itu anda bisa
melihat di salah satu website ini, www.nationalparkreservations.com atau
denganmelihatdisini http://www.hotelscombined.com/City/Yellowstone_National_Park.htm
4.
Untuk
kenyamanan anda selama diperjalanan, siapkan perbekalan makanan dan air minum
yang cukup. Ini dilakukan untuk mengantisipasi jika menu yang disajikan di
restoran terlalu mahal dan tidak sesuai dengan selera anda.
____________________
Syarat pengiriman artikel wisata ke Majalah NooR:
1. Panjang tulisan 4-6 halaman ketik (7000 - 10.000 karakter)
2. Font bebas, spasi 1,5.
3. Foto 7-10 buah.
4. Kirim ke majalahnoor@gmail.com cc: ade.namira@gmail.com
5. Per halaman majalah 150.000
pengeeeeeeeeeeen
BalasHapus@Elsenovi: Ayooo... dicoba. ;)
BalasHapus