Saya dan suami. Narsiiis... :) (dokpri) |
Memiliki pernikahan yang harmonis dan langgeng menjadi
impian setiap pasangan. Tak hanya bagi pasangan yang baru menikah, saya yang
sudah belasan tahun menjalani pernikahan juga menyimpan impian yang sama. Namun
jalan untuk mewujudkan impian itu tak semudah yang dibayangkan. Jangan abaikan
syarat-syarat yang bisa jadi pendukung untuk mewujudkannya.
Pertengkaran menjadi salah satu penyebab terkendalanya
kelanggengan rumah tangga. Belum lagi persoalan lain yang terkadang bisa memicu
“hawa panas” dalam pernikahan. Perselisihan rasanya sulit dielakkan dalam setiap bahtera kehidupan rumah
tangga. Lalu, bagaimana menyikapi kondisi ketidakmudahan
tadi?
Sepanjang pernikahan saya berusaha menjadikan perselisihan sebagai momen untuk belajar memahami
karakter pasangan. Saya selalu berusaha bijak dan berusaha memahami kondisi emosional pasangan. Meskipun bukanlah hal yang mudah untuk memahami pasangan, namun saya tetap belajar dan berusaha selama komitmen tetap dipegang teguh. Bagaimana dengan Anda?
Kebersamaan di masa perkenalan dan
sebelum pernikahan terkadang bukanlah suatu ukuran bahwa kita mampu memahami pasangan.
Banyak hal yang membuat kita terkaget-kaget. Yang awalnya dia sangat pendiam
dan penyabar, tiba-tiba bisa berubah menjadi banyak bicara dan meledak-ledak.
Nah, perubahan sikap sebelum dan sesudah menikah inilah yang terkadang bisa membuat kita
sulit menerima. Maka, jika tak pandai mengolah emosi, ini bisa menjadi pemicu
pertengkaran yang mengancam keharmonisan pernikahan.
Sebelum semuanya menjadi semakin runyam dan menjauhkan
kita dari impian tentang keharmonisan dan kelanggengan pernikahan, sebaiknya
mari kita coba belajar melakukan beberapa saran berikut ini;
Berusaha Memahami
Berusaha Memahami
Sebanyak
apa pun artikel yang kita baca tentang cara dan tips menjaga keharmonisan
pernikahan, jika kita tak legowo
memraktikkannya dengan pasangan, ini akan sia-sia. Jadi, berusaha memahami
pasangan adalah modal dasar dalam sebuah pernikahan. Rujukan tentang cara dan
tips dari berbagi sumber yang kita baca akan semakin mudah kita lakukan jika
konsep memahami sudah bisa kita jalankan. Jangan langsung merasa tidak diacuhkan
ketika pasangan kita lebih leluasa berbagi dengan temannya ketimbang dengan
kita. Justru di sinilah saatnya kita belajar memahaminya agar pasangan kita
berbalik merasa nyaman untuk bicara dan berbagi dengan kita.
Komunikasi
Komunikasi
Wanita
dan pria memang ditakdirkan dengan karakter dasar yang berbeda. Pria cenderung
menyimpan ribuan kata dalam sikap dan gerak-geriknya ketimbang mengumbarnya
lewat lisan. Sementara wanita sulit menyimpan sebaris keinginan di balik
lidahnya. Maka demi mempertemukan kedua karakter dasar ini, komunikasi menjadi kunci penting. Bukan ingin
memberatkan kaum istri, jika suatu ketika suami Anda tiba-tiba ingin bicara,
cobalah diam sejenak dan berusaha menjadi pendengar yang baik. Karena momen itu
mungkin tak akan selalu Anda dapatkan dari dirinya.
Jangan selalu merasa sok tahu
Jangan selalu merasa sok tahu
Terkadang
kita suka menyepelekan hal-hal pribadi yang disimpan oleh pasangan. Seolah kita
merasa sok tahu tentang segalanya. Belajarlah menghargainya dengan menghormati
kemampuan berpikirnya. Jika ada yang ingin diluruskan, maka bicarakan dan
diskusikan dengan bahasa yang santun tanpa harus mengecilkan kapasitas cara
berpikir pasangan kita. Konsep berbagi pikiran akan memudahkan pasangan untuk
mentransfer keinginan-keinginannya. Sekali lagi hindari rasa sok tahu itu.
Memuaskan pasangan secara emosional dan fisik
Memuaskan pasangan secara emosional dan fisik
Wanita
butuh cinta untuk melakukan hubungan seks, sementara pria sebaliknya, dia butuh
seks untuk cinta. Ya, begitulah ungkapan yang sering kita dengar. Justru itu,
aspek fisik bagi pria menjadi sangat penting. Bukan bermaksud kembali
menempatkan wanita pada posisi untuk selalu menjadi pemegang tanggung jawab
dalam upaya menjaga keharmonisan rumah tangga. Namun, kodrat dasar menjadikan
wanita berperan dalam upaya membuat pasangannya merasa puas dan senang secara
fisik dan emosional. Tak bisa dimungkiri, ini kunci penting dalam menjaga hubungan
tetap langgeng.
Saling percaya dan saling mendukung
Saling percaya dan saling mendukung
Pernikahan
tak akan bertahan lama jika tidak dilandasi oleh rasa saling percaya. Pasangan
akan merasa percaya diri dan nyaman jika kita memposisikan diri sebagai orang
pertama yang mendukungnya.
Nah,
memiliki pernikahan yang harmonis dan langgeng bukan menjadi impian yang sulit
lagi jika kita mampu melakoni beberapa syarat di atas. Yuk, sama-sama mewujudkannya! [Wylvera W./Wiwiek Indra Gunawan]
***
Nice artikel Kak. Makasih share-nya ya kak. Moga aku bisa menerapkannya di rumah tanggaku. aamiin... ^_^
BalasHapusSama-sama, Nel. Kita sama-sama belajar terus ya. :)
Hapussemoga pernikahannya terus langgeng ya mak.. hihi jadi pengen nikah
BalasHapusAamiin.
HapusAyo, buruan! Seru lho. Lho? Hahaha....
artikel yg bermanfaat mba wik. banyak yg harus saya praktikkan nih. Terima kasih sudah berbagi.
BalasHapusSama-sama, Kang Iwok.
HapusAku dan suami pun masih terus belajar memraktikkannya. Semoga kita bisa menjaga komitmen dengan pasangan masing-masing dalam keharmonisan ya. :)
Artikelnya menginspirasi siapa saja yang membaca mak.Termasuk diriku belajar mnjadi lebih baik n memberikan terbaik menjadi keluarga harmonis plus Samara ☺
BalasHapusAlhamdulillah, kalau tulisan ini memberi manfaat buat siapa saja yang membacanya. Btw, iya Mak sebagai keluarga muslim tujuan kita berumah tangga adalah untuk membinanya menjadi harmonis dan samara. Insya Allah selalu diberi jalan untuk mewujudkannya ya. Aamiin. :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusBaru tahu mak, kalau lelaki butuh seks untuk cinta..
BalasHapusArtikel yang bermanfaat buat saya yang baru 3 th menikah.. :)
Itu bukan aku yang bilang, tapi dari hasil beberapa survey para ahli katanya seperti itu. Humm... ternyata ada benarnya juga. :)
HapusKalau berantem and ngambek jangan lama-lama dan cepet diselesaikan hihihi
BalasHapusMakasih sharingnya Mak Wiek, mengingatkan aku kalau masih harus banyak belajar dan memperbaiki diri.
Betul, Mak Sary. Diam-diaman dengan pasangan itu paling gak enak lho dan pasti akan menghambat semuanya, terutama daya pikir untuk melakukan sesuatu. Jadi habis marahan segeralah minta maaf kalau pasangan bertahan pada keakuannya. Yang penting cair dulu. Hehehe, berat sih memang tapi kalau gak dicoba ya gitu deh... siap-siap kesal seharian. Hahaha....
HapusBtw, iya Mak, kita sama-sama belajarlah soale masih panjang tujuan ke depannya kan? ;)
Iriiii lihat fotonya. :D
BalasHapusHahahaha, bikinlah sama si Aba. ;)
HapusSuka dg artikelnya mbak...moga makin langgeng yaaa :)
BalasHapusAamiin Ya Rabbal Alamiin. Makasih, Mbak. :)
HapusBetul bangett inih syarat2nyaa, hehehe. semoga langgeng terus yaaa :)
BalasHapusAamiin, makasih ya Mbak. Semoga yang sudah dan akan berumah tangga bisa mencobanya. :)
Hapussetuju banget mba.... hal2 tsb diatas yg akan melanggengkan pernikahan, IsyaAllah :)
BalasHapusAamiin, Insya Allah. Yuk, kita praktikkan terus, Mbak. :)
HapusMasih belajar berrumah tangga terus nih mak:)
BalasHapusSama, Mak. Aku juga masih terus belajar. :)
Hapussetuju banget Mak sama tulisannya..
BalasHapusyang intinya harus ada rasa "SALING"
moga langgeng yuaa :D
(lapor, saya sudah bewe ya) :v
Aamiin, makasih Mak. Nanti kubalas bewe yach. :)
HapusSetujuu, tapi menjalani 8 tahun pernikahan, sering saya merasa kenyataan tak semudah teori. Tapi namanya belajar, gak ada kata berhenti ya Mak. Terus mempelajari karakter masing-masing sangat mungkin akan berlangsung seumur hidup ya. Makasih sharenya Mamak :D
BalasHapusYap! Betul Mak. Sama-sama ya. :)
Hapusbelajar dari mbak wiwiek yang lebih senior nih pernikahannya. langgeng terus ya mbak
BalasHapusEh, kita sama-sana belajar. Cuma beda start aja kok ini. Hahaha....
HapusPanutaaaaaaanku :D
BalasHapusPasangan suami istri yang patut dicontoh, tapi gue bingung, Wik. Siapa nih yang beruntung, dirimu apa Bang Indra ya :))) *ditabokkemoceng*
Waduuuh, tersanjung aku. *berusahagakterbang* Eiiits, kami sama-sama beruntunglah, Indah. Ada minus dan plusnya makanya lanjooot! Wkwkwkwk....
Hapussoswit sekali ya itu yang di foto ..hahahahahah
BalasHapusAiiih, makaciiih. *_*
Hapus