Ketika saya tiba di Mal Kota
Kasablanka sore itu, lantai pertama mal ramai oleh pengunjung. Puncak keramaian
semakin terpusat di area panggung utama. Suasana ramai ini ternyata sudah
berlangsung sejak tanggal 6 Mei 2015 lalu. Sebagian besar dari para pengunjung
mal ingin menyaksikan acara “Jakarta Marketing Week 2015”.
Saya
dan teman-teman blogger mendapat undangan dan informasi dari Ani Berta (salah
satu blogger beken yang menggawangi grup Fun Blogging). Kami ingin bertemu
Maudy Koesnaedi yang akan menjadi salah satu pembicara talkshow, mendampingi para Abang None Jakarta untuk mengisi salah
satu rangkaian acara “Jakarta Marketing Week 2015”. Ani meminta saya menjadi
koordinator teman-teman blogger di momen meet
up itu.
Saya dan Maudy Koesnaedi |
Saya yang baru pertama kali ingin bertemu Maudy Koesnaedi (yang lebih akrab dipanggil Mpok Mod) itu, tentu menyimpan beberapa pertanyaan. Terutama yang terkait dengan gelar Abang dan None Jakarta. Dari event itulah saya akhirnya mampu menyimpulkan. Persepsi yang mengatakan bahwa menjadi Abang dan None Jakarta cukup bermodalkan ketampanan dan kecantikan semata, tidaklah benar. Untuk meraih gelar tersebut, ternyata mereka harus melengkapi tampilan lahiriahnya dengan kecerdasan yang berbudaya.
Sejak
pemilihan Abang dan None Jakarta dimulai pada tahun 1971, mereka yang terpilih
mampu mengangkat potensi pariwisata DKI Jakarta. Proses tersebut berlangsung
hingga sekarang. Dan ini semakin membuktikan bahwa untuk menjadi Abang dan None
Jakarta tidak hanya dilihat dari penampilan fisik semata. Banyak pendukung lain
yang harus dilengkapi.
Untuk menepis persepsi miring yang
belum sepenuhnya hilang dari masyarakat kita ini, Ikatan Abang None Jakarta
(IANTA) dan Teater Abang None Jakarta (melibatkan 70 Abnon se-DKI Jakarta) bekerjasama
dengan Markplus Inc., menggelar acara talkshow.
Tidak hanya itu, mereka juga menyajikan serangkaian penampilan khas budaya
Betawi di panggung utama Jakarta
Marketing Week 2015, Mal Kota Kasablanka, Minggu, 10 Mei 2015 lalu. Hermawan Kartajaya, selaku founder &
CEO MarkPlus Inc. adalah penggerak acara tersebut. Itu sebabnya beliau ada di
antara keramaian mal sore itu.
Mini
Talkshow
Kehadiran
kami akhirnya disambut dengan ramah oleh Mas Ilham (yang menjadi penghubung
saya di event itu). Dari panggung
utama, kami pun diarahkan ke panggung yang lebih kecil. Di sanalah acara talkshow
yang dipandu oleh MC Danar Gumilar dan Astri Ovie digelar. Talkshow itu mengangkat tema “Cerdas
Berbudaya dan Bermanfaat bersama Abang None Jakarta”.
Duo MC yang memandu acara talkshow |
Talkshow
yang berdurasi sekitar 45 menit itu meghadirkan Bang Zul dan Non Vina (Abang dan
None Jakarta 2014), Rizkie Maulana Putra (Bang Nana), selaku Ketua Ikatan
Abang None Jakarta/IANTA periode 2014 -2016, Maudy Koesnaedi (None Jakarta 1993
dan Pembina Teater Abang None), Bang Cucu K. (Abang Jakarta 1995 dan perwakilan
dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta), serta Pak Hermawan Kartajaya yang merupakan
salah satu juri di ajang pemilihan Abang None Jakarta.
Ka-Ki (Bang Zul, Non Vina, Bang Nana, Mpok Mod, Bang Cucu) |
Tidak mudah ternyata untuk meraih
gelar Abang dan None Jakarta ini. Banyak proses yang harus dilalui. Mulai dari
seleksi, karantina, dan juga penjurian pada malam final pemilihan. Dari sekian
banyak tahapan itu, Zulfikar Arif (Bang Zul) dan Vina A. Mauliana (Non Vina) berhasil
mengungguli 36 Abang dan None dari perwakilan 6 wilayah pemerintahan kota
administrasi DKI Jakarta tahun 2014 yang lalu.
Abang dan None Jakarta 2014 |
Saat ditanya tentang kesan dan
manfaat yang dirasakan setelah menjadi Abang Jakarta 2014, Bang Zul (perwakilan
dari wilayah Kepulauan Seribu) mengatakan “Selama setahun menjadi Abang
Jakarta, sangat banyak manfaat yang sudah saya dapatkan, Di antaranya,
terbukanya kesempatan yang lebih banyak dan positif untuk belajar tentang soft skill dan public speaking. Menambah pengetahuan tentang budaya Betawi yang
merupakan kearifan lokal kota Jakarta. Saya tergerak untuk terjun langsung
mengenal lebih baik potensi pariwisata DKI Jakarta dan mensinergikan kekuatan
dari pihak-pihak yang ada untuk menjadikan Jakarta unggul di mata dunia.”
“Menjatuhkan pilihan untuk mengikuti
pemilihan Abang dan None Jakarta merupakan keputusan terbaik yang pernah saya
buat. Abang dan None telah memberikan saya begitu banyak ilmu dan pengalaman.
Pengalaman yang tidak pernah bisa saya lupakan adalah ketika kami melakukan
tugas ke luar negeri. Waktu itu ke Korea Selatan mendampingi Bapak Gubernur
yang berkunjung untuk menandatangani pakta Asean Games ke-18. Kemudian
mendapatkan kesempatan mengunjungi kota Berlin untuk mempromosikan Jakarta
dalam acara Jakarta-Berlin Festival, memperingati 20 tahun Sister City antara Jakarta dan Berlin,” imbuh Vina (perwakilan dari
Jakarta Selatan) memaparkan manfaat yang sudah diperolehnya selama setahun
memegang gelar sebagai None Jakarta.
Ikatan
Abang None Jakarta
Ikatan Abang None Jakarta yang
didirikan pada tanggal 22 Juni 1975 oleh Bastian, merupakan organisasi
non-profit yang beranggotakan seluruh finalis dan pemenang dari ajang pemilihan
Abang None Jakarta. IANTA memiliki visi sebagai wadah utama Abang None Jakarta
yang memberi manfaat untuk masyarakat pada umumnya dan Abang None Jakarta pada
khususnya. Sementara misinya adalah meningkatkan fungsi Abang None Jakarta agar
memiliki dampak nyata pada masyarakat Jakarta. Menjaga tradisi serta menambah
inovasi dalam program-program Abang None Jakarta. Memperkuat solidaritas dan
hubungan antar wilayah yang meliputi wilayah pemerintahan DKI Jakarta, Jakarta
Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan
Jakarta Kepuluan Seribu.
Menurut Bang Nana (Ketua IANTA 2014
-2016), orang-orang yang sudah terpilih dan masuk ke IANTA, pribadinya akan
berubah dan meningkat ke arah yang lebih baik. Terbentuknya IANTA berangkat
dari rasa sayang, sebab setelah setahun menjabat, Abang dan None Jakarta tidak
punya tanggung jawab lagi dan akan digantika oleh Abnon berikutnya. Maka
dibentuklah Ikatan Abang None Jakarta agar bisa tetap berkumpul dan memberikan
manfaat bagi masyarakat dan kota Jakarta.
Di dalam IANTA sendiri ada ragam
komunitasnya. Masing-masing bergerak sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.
“Misalnya, komunitas yang bergerak
di sport, menghidupkan klub bola,
basket, dan tenis. Komunitas yang berhubungan dengan seni, bergerak di bidang
seni dan teater (tergabung dalam Teater Abang None), Komunitas yang bergerak di
bidang kurikulum, serta Komunitas yang berbagi dengan masyarakat.
“Orang-orang
berbakat jika dikumpulkan dalam satu komunitas besar akan memberikan manfaat
besar pula pada masyarakat. Salah satu contoh di bidang sosial, IANTA berhasil
mengumpulkan dana untuk anak-anak penderita kanker,” papar Bang Nana panjang
lebar tentang kegiatan di IANTA.
Teater
Abang None
Talkshow
berlanjut dengan penjelasan Maudy Koesnaedi tentang Teater Abang None. Teater non-profit
berbasis komunitas yang bergerak di bidang seni dan budaya Betawi ini, berdiri pada
tahun 2009 atas prakarsa Mpok Mod. Anggotanya adalah alumni dan yang masih
menjabat sebagai Abang dan None Jakarta.
Maudy Koesnaedi |
Pada awalnya, teater ini hanya
beranggotakan Abang dan None Jakarta Utara. Mereka berhasil membuat sebuah
pementasan berjudul “Cinta Dasima” pada tahun 2009, “Doel: Antara Roti Buaya dan Burung Merpati, Kembang Parung
Nunggu Dipetik” pada tahun 2010, dan “Sangkala 9/10” pada tahun 2011.
Selanjutnya di tahun 2013 (produksi ke-4), Teater Abnon kembali mementaskan
pertunjukan berjudul “Soekma Djaja”. Setelah itu, Teater Abang None terbuka
untuk semua wilayah di Jakarta.
Ketika disinggung tentang ajang
pemilihan Abang dan None Jakarta, Maudy Koesnaedi yang pernah menyandang gelar
None Jakarta 1993 ini mengatakan, “Susah lho tenyata untuk menjadi Abang None
Jakarta itu. Kecantikan dan penampilan itu bukan nomor satu, tapi tidak bisa dinomorduakan,
karena Abang dan None Jakarta harus mempresentasikan kebudayaan Betawi ke luar
dengan cerdas dan pesona yang baik.”
Teater Abang None sendiri
menunjukkan kepedulian yang tinggi dari Mpok Mod terhadap budaya Betawi. Ia
berjuang melestarikan budaya Betawi ini melalui seni tari, musik, dan peran.
“Kalau bukan karena cinta dari hati,
mungkin saya sudah menyerah untuk memberdayakan potensi Abang None Jakarta
untuk melestarikan kedudayaan Betawi,” ujar Maudy Koesnaedi sepenuh hati.
Sebagai bocoran yang patut ditunggu
untuk disaksikan, Teater Abang None akan kembali menggelar pementasan berjudul “Jawara! Langgam Hati dari Marunda”. Pementasan ini akan ditampilkan pada tanggal
24 dan 25 Oktober 2015 di Gedung Kesenian Jakarta. Persiapannya yang sudah
dimulai sejak bulan Januari 2015 menjadikan “Jawara! Langgam Hati dari Marunda”
ini menjadi produksi yang menghabiskan persiapan terlama dibanding produksi
lainnya.
Maudy
Koesnaedi menambahkan informasi bahwa pertunjukan itu nanti akan menampilkan
silat asli dari Betawi. Mereka akan mendatangkan tiga perguruan silat asli
Betawi, yaitu Harimau Belut Putih dari Depok, Sabeni dari Tanah Abang, dan
Putra Betawi.
“Di
kesempatan ini pula semua Abang None akan dilatih silat asli dari Betawi,”
ujarnya.
“Saya
selalu bangga dengan Teater Abang None ini karena mempresentasikan semangat
Abang None untuk terus berkarya. Mau latihan berbulan-bulan tanpa dibayar,”
ujarnya lagi.
Berkaitan
dengan budaya Betawi sendiri, Mpok Mod mengatakan, “Jakarta tidak hanya Monas,
kerak telor, dan Ondel-ondel. Banyak hal lain yang perlu digali lebih dalam
lagi.”
Talkshow
masih berlanjut dengan menyimak penjelasan dari Bang Cucu (perwakilan dari
Dinas Pariwisata DKI Jakarta). Ia mengatakan bahwa acara pemilihan Abang None
Jakarta ini adalah murni produk pemerintah DKI Jakarta.
“Tidak ada embel-embel produk brand di belakangnya. Jadi tidak sama
dengan pemilihan-pemilihan lainnya. Namun, salah satu kelemahan dari pemilihan
Abang None Jakarta ini adalah kurangnya publikasi,” jelasnya.
Hermawan Kartajaya |
Pemberian sertifikat apresiasi |
Sesi terakhir dari mini talkshow itu ditutup oleh penjelasan Pak
Hermawan Kartajaya yang ikut menjadi juri, marketing
serta public relation pada Abang None
Jakarta. “Tidak gampang untuk menjadi Abang None ini. Pemilihan Abang None ini
sangat bermutu, harus full package,
bukan cuma sekadar cantik dan tampan tapi juga harus memiliki attitude yang baik, berwawasan luas,
terutama mengenai budaya Betawi,” pungkasnya.
Performance Teater Abnon |
Dari mini stage, kami kembali diajak menuju panggung utama. Di sesi
berikutnya saya kagum melihat penampilan para Abang None di atas pentas. Apa
yang tadi dikatakan oleh Abang dan None Jakarta 2014, Bang Nana, Mpok Mod, Bang
Cucu, dan Pak Hermawan semakin terbukti. Abang dan None Jakarta yang mengisi event itu berhasil tampil maksimal
dengan pertunjukan bagian dari seni Betawi, yaitu tari-tariannya. Bravo, Abnon
Jakarta! [Wylvera W.]
Note:
Informasi yang lebih lengkap tentang Teater Abnon, ada di www.teaterabnon.com
atau follow akun twitternya @TeaterAbnon, dan mampir di Instagramnya
@TeaterAbnon.
Dokumentasi :
Pribadi
Mpok Mod cantik ya *salah pokus*
BalasHapusYang sebelahnya juga kan? *maksa sambil megang petasan* Hahahaha
BalasHapusalumni abang none nyk yg menorehkan segudang prestasi setelah mengikuti ajang abang none jakarta... Termsk juga Maudy Kusnaedy, artis favoritku, pembawaannya kalem dan sederhana namun smart...
BalasHapusIya, Mbak Rita. Kata suamiku, di Bank Indonesia pun ada mantan Abnon yang lolos keterima jadi pegawai. Pintar-pintar soale.
HapusAku juga senang liat Mpok Mod. Pembawaannya yang bersahaja dan smart jadi daya tarik yang kuat, selain cantik. ^_^
Maudy dari dulu sampe sekarang gitu2 aja ya wajahnya, awet mudaa
BalasHapusIya, Mbak Rahmi. Semakin nambah usianya, kecantikan dan kematengannya semakin terpancar. :)
HapusWah, udah lama nih gak melihat sosok Pak Hermawan Kartajaya. Udah makin sepuh ya :)
BalasHapusAku juga terakhir liat Pak Hermawan waktu acara ASEAN Blogger. Kemarin sempat heran pas liat beliau wara-wiri di area panggung. Ternyata beliau yang punya gawe. Hahaha ... beginilah kalau nyerap infonya gak lengkap. ^_^
Hapuscie cie cie...
BalasHapusyang foto bareng maudy :)
eh ya, kalo waktunya ga jam 5an saya pasti ikut
tapi jam segitu mah dagangan lagi laris2nya, ga bisa ditinggal
padahal ada Hermawan Kartajaya juga :(
Hahahaha, biar ketularan awet mudanya. :p
HapusZaenab semakin tua semakin cantik dan terlihat sangat awet muda.
BalasHapusIya, tetap cantik dan energik. :)
HapusAcaranya seru dan berbobot ya :)
BalasHapusIya, Ani. Betah kita di sana waktu itu. :)
Hapus