Sumber foto |
Pada dasarnya, setiap orang
dilahirkan dengan memiliki potensi kreatif dalam dirinya. Bagaimana potensi
kreatif itu kelak bertumbuh kembang, menjadi bentuk kreativitas seperti apa
tergantung pada individu masing-masing. Lalu, apa sebenarynya makna dari kata
“kreativitas” itu sendiri?
Kalau
kita telaah, istilah kreativitas yang berasal dari Bahasa Inggris, “to create” ini memiliki arti mencipta,
membuat sesuatu yang berbeda, baik bentuk, susunan atau gaya sehingga lazim
dinikmati orang. Individu yang kreatif adalah dia yang memiliki keluwesan dalam
berpikir, mudah meninggalkan cara berpikir lama, dan mampu menggantikannya
dengan pola berpikir baru yang lebih dinamis.
Apa
kaitannya dengan perempuan? Terlahir sebagai perempuan membuat seseorang
memahami kodratnya. Selanjutnya, dengan anugerah bakat, kedisiplinan, kemauan
untuk bekerja keras, loyal, dan kecenderungan mampu memengaruhi lingkungan,
semestinya membuatnya bangga sebagai perempuan. Dengan segala anugerah ini setiap
perempuan memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan kreatifnya secara
mandiri. Dengan kreativitas ini pula mereka kelak mampu menjalankan peran
gandanya baik sebagai ibu maupun istri yang menghasilkan sesuatu.
Kecenderungan
perempuan untuk lebih hangat, sopan, peka, emosional, dan menaati aturan akan
lebih dirasa mudah untuk mengolah kreativitas dalam dirinya dibanding laki-laki
yang cenderung dominan, stabil, dan impulsif. Perbedaan ini juga sejalan dengan
beberapa kajian yang mengatakan bahwa secara struktur, otak perempuan itu akan
berakibat pada perbedaan dalam cara berpikir, memandang sesuatu, berkomunikasi,
dan interaksi lainnya.
Adanya
perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek psikologis, khususnya
kreativitas, bisa dilihat dan dipahami dari berbagai sudut pandang. Dengan
kreativitas yang dimiliki, perempuan akan mampu mengubah sesuatu yang biasa
menjadi terlihat berbeda. Terlebih sebagai perempuan Indonesia. Dengan limpahan
warisan budaya yang terbentang di bumi pertiwi ini, perempuan Indonesia yang di
darahnya mengalir potensi kreativitas akan mampu menjadi agen perubahan di
segala aspek kehidupan.
Zaman telah berubah. Perempuan tak
lagi dipandang sebagai kaum lemah. Ini dibuktikan oleh ragam prestasi yang
telah diukir oleh perempuan, baik di dalam maupun luar negeri. Di Indonesia
sendiri, keberadaan perempuan telah mendapat pengakuan secara luas di ranah
publik. Perempuan tidak melulu dipandang sebagai ibu rumah tangga yang mampu
mengurus anak, suami, dan hal-hal yang dekat dengan kaum ibu. Mereka telah
diakui banyak memberikan sumbangsih sebagai agen perubahan, baik dalam
menciptakan stabilitas sosial politik maupun sebagai pekerja yang profesional
di hampir segala bidang. Ini menandakan bahwa pemberdayaan kreativitas kaum
perempuan sudah mencapai titik kulminasi yang besar.
Meskipun ada bidang-bidang tertentu
yang tidak dapat dikerjakan oleh kaum perempuan, namun hal ini tak mampu
menghambat kreativitas mereka. Apapun profesinya, kaum perempuan sesungguhnya
mampu menjalankannya sama seperti pria. Lihat saja mereka yang telah berhasil
menggeluti ranah fashion design, kesehatan,
bisnis, pakar ilmu komputer, sekretaris, designer
interior, pakar kuliner hingga HRD (Sumber Daya Manusia). Bahkan untuk
profesi sekretaris tak bisa dipungkiri bahwa perempuanlah yang lebih
mendominasi bidang pekerjaan ini.
Melihat perubahan ini, sebagai
perempuan terlebih yang sudah menyandang status sebagi istri maupun ibu, sudah
seharusnya kita menyadari bahwa dalam diri kita banyak potensi yang bisa
dikembangkan selain sebagai ibu rumah tangga. Jika bukan untuk diri kita,
lakukan untuk generasi kita kelak.
Perempuan
adalah pribadi yang produktif, mampu menjalankan berbagai tanggung jawab, bukan
hanya untuk dirinya, namun juga untuk keluarga dan sekitarnya. Sebagai
perempuan sudah seharusnya kita lebih kreatif dan memiliki inovasi untuk
melakukan perubahan yang lebih besar lagi. Tak ada yang tak mungkin jika kita
terus berupaya menghidupkan benih-benih kreativitas yang terbawa sejak lahir
itu. Hanya butuh waktu dan kemauan untuk menumbuhkannya.
Apapun kebaikan yang diinginkan,
tidak akan berdampak maksimal jika kesadaran untuk melakukan perubahan cara
pandang tak pernah muncul dalam diri kaum perempuan. Maka, kenalilah potensi
diri dan kebutuhan kita. Dengan mengenali potensi serta mengubah mindset untuk menjadi perempuan kreatif
menjadikan perempuan lebih berdaya baik untuk diri, keluarga maupun
lingkungannya. []
Note: Postingan ketiga (FB)
Note: Postingan ketiga (FB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar