Foto dipinjam dari sini |
Undangan
nonton bareng di sebuah grup blogger memang selalu mendapat respon yang lumayan
ramai. Kalau tidak cepat membaca dan mendaftar, alamat tidak kebagian tempat. Apalagi
kalau yang memberi peluang itu, grup/komunitas yang di dalamnya beranggotakan
para blogger keren yang aktif memantau info terkini, dijamin dalam waktu
singkat quota akan penuh. Saya termasuk blogger yang beruntung. Ketika Admin di
grup Blogger Reporter ID mem-posting undangan nonton bareng bersama Citoku, saya
termasuk dalam quota.
Lumayan, masih sempat welfie (dokpri) |
Di undangan
terjadwal acara akan dimulai pada pukul 11.00 WIB sampai selesai. Sementara
saya dan seorang teman (anggota BRID juga), berangkat dari Bekasi dengan waktu
yang mepet. Sepanjang perjalanan saya sudah memperkirakan kalau kami akan
terlambat atau kehilangan momen. Namanya blogger, acara seperti ini tentulah menjadi
bahan untuk dijadikan tulisan pengisi blog. Foto-foto dan situasi acara menjadi
pelengkap tentunya. Jadi kata terlambat itu selalu bikin cemas. *jiaaah ...
jadi ceramah ini*
Baiklah,
ternyata waktu ternyata masih memihak kepada kami. Sesaat sebelum film diputar,
kami pun tiba di Cinema XXI Plaza Semanggi. Sedikit terburu-buru, kami harus
memakai kaus yang disediakan oleh panita. Sstt ... ada tambahan lagi. Kami dibekali goodie bag yang salah satu isinya makanan ringan berbahan dasar kentang. Makan ringan yang diproduksi oleh
PT. Sumber Mitra Sejati ini bisa dibeli langsung di toko dan bisa juga dibeli
lewat online di www.mowngemil.com. Kedua
varian rasanya (original dan seaweed
atau rumput laut) gurih dan sama-sama sedap. Pas banget untuk teman nonton.
Suasana dalam bioskop sebelum film diputar (dokpri) |
Kembali ke
momen keterlambatan kami tadi. Untunglah filmnya belum diputar dan saya masih
sempat merekam sesi pembuka acara (pengundian door prize dan kuis) yang tinggal diujung-ujungnya. Katanya ada
empat gadget yang disediakan bagi
penonton yang beruntung. Tentu bukan kami yang beruntung itu. *wkwkwk ... siapa
suruh telat*
Ulasan
(super) singkat tentang film “Fantastic 4”
Sesaat
setelah itu, akhirnya film pun diputar. Dengan bekal yang lagi-lagi disediakan
oleh panitia (popcorn dan minuman
dingin), saya siap menatap layar dari bangku paling atas sebelah kanan ruang
bioskop.
Sumber dari sini |
Sejujurnya
saya tidak ingin menuliskan sesuatu yang mengandung unsur spoiler. Justru itu, saya tidak akan mengurai isi film dari awal
hingga endingnya. Tapi, sedikit
memberi ulasan mungkin bisa menjadi bahan perbandingan bagi yang sudah dan akan
menonton.
Sebelumnya
saya sempat melihat official trailer
film ini di youtube. Judulnya “Fantastic
4”. Bagi penggemar film-film Hollywood (yang mempertontonkan aksi-aksi super hero), film ini tentulah menjadi sesuatu
yang ditunggu. Film “Fantastic 4” ini mengisahkan tentang empat jagoan dengan
kekuatan super hero yang berbeda-beda
dalam memberantas kejahatan. Film ini mengambil ide cerita dari komik “The
Ultimate Fantastic Four” yang dirilis
oleh Marvel sebagai salah satu bagian Marvel Universe.
Kisah di
awal menampilkan sosok masa kecil dari tokoh utamanya. Richard kecil adalah
seorang siswa sekolah dasar yang jenius namun selalu dianggap aneh oleh guru sains
dan teman-teman sekelasnya. Cibiran yang diterima Richard saat membeberkan
keingannya untuk memindahkan sebuah benda ke dimensi berbeda lewat alat
penelitiannya, tidak membuatnya patah semangat. Dari sinilah cerita bergerak. Plot
pembuka yang menarik. Seterusnya, saya menunggu dalam durasi yang lumayan
panjang. Walaupun di awal mungkin penulis cerita ingin menggambarkan asal mula
berubahnya kemampuan super hero dari
keempat jagoan dalam film ini, namun bagi saya penyajian alurnya agak terkesan
lambat.
Pengin lihat trailernya? Monggo.... |
Di film
serupa dengan bintang/pemeran berbeda sebelumnya, saya dan keluarga selalu
merasa terpuaskan. Plotnya tidak berpanjang-panjang sehingga adegan-adegan
menegangkan yang menjadi daya tarik film tersebut, langsung menyedot perhatian
saya dan keluarga. Sementara adegan heroik dari keempat pahlawan seperti Mr.
Fantastic (Reed Richard) yang mampu melenturkan bagian tubuhnya seperti karet,
The Invisible Woman (Sue Storm) dengan kemampuan menghilangnya, The Human Torch
(Johny Storm) yang bisa berubah menjadi manusia api, serta The Thing (Ben
Grimm) yang tubuh aslinya berubah menjadi manusia batu dengan kekuatan super,
tidak maksimal dikerahkan. Ini yang membuat saya sedikit kurang terpuaskan.
Untung ada kunyahan ringan dari Citoku. Hahaha ... lumayanlah untuk membuat
mata tetap konsisten memandang layar.
Semua ini gratis ... tis ... tis dan enyaaak (dokpri) |
Eiiits ...!
Ini hanya ulasan versi saya. Selalu ada versi berbeda yang tetap memikat yang
disajikan oleh “Fantastic 4”. Bagian mananaya itu? Ada dialog-dialog yang bisa
dikutip menjadi quote keren. Penasaran
‘kan? Silakan nonton, jangan sampai terlewat. [Wylvera W.]
aku gak daftar mbak :) soalnya udah nonton duluan sama anak-anak. Filmnya bagus juga ya di ulang dari awal maksudya buat yang belum pernah nonton fantastic four jadi tau asal mulanya tim tersebut di bentuk
BalasHapusIya, untuk lebih komplitnya, beli aja DVD versi 1, 2, dan 3 nya. Jadi bisa membandingkannya, Lidya. :)
Hapuspenasaran dengan filmnya
BalasHapusIya, nontonlah ... biar terbayar penasarannya. Hahaha ....
Hapusaku enggak jadi ikutan mbak.. padahal dah daftar, kayaknya seru banget ya
BalasHapusAku telat, jadi kurang merasakan keseruan di acara pembukanya. :)
Hapuskalo aku berarti nontonya mesti dibalik nih, mulai dari part 4, 3, 2 baru 1. Part 4 udah, berati harus nyambung ke part 3 dan seterusnya. Filmnya juga ternyata aman banget buat anak-anak. Jadi, pengen nonton lagi ngajak anak-anak ^__^
BalasHapusHahaha ... gak wajiblah. Baca review film sebelumnya aja, biar bisa dapat bayangan seperti apa versi sebelumnya. :)
Hapus