Berkunjung ke luar negeri bisa jadi
impian banyak orang. Tujuannya pun berbeda-beda. Ada yang sekadar ingin
melakukan pesiar, melepas penat, refreshing,
dan menikmati kelebihan rezeki. Namun, tidak sedikit yang ingin mencari serta
menemukan hal-hal yang tidak dijumpai di negaranya. Seperti tempat-tempat dan
bangunan-bangunan bersejarah maupun
makanan khas dan perbedaan budayanya. Selain itu, pernahkah terbesit untuk merekam
objek –objek sederhana tapi ternyata jika diabadikan dalam gambar, hasilnya
bisa menjadi cerita tersendiri?
Setelah di beberapa catatan
perjalanan sebelumnya saya fokus pada objek bangunan dan tempat bersejarah
negara-negara yang pernah saya kunjungi, kali ini saya tergoda untuk
menampilkan yang berbeda dari itu semua. Apa sih?
Pertama kali ke luar negeri, saya
mengira kalau mau buang air kecil dan besar di kamar mandi umum itu gratis. Saya
menganggap luar negeri itu 'kan negara maju yang sudah nggak butuh sama
pemasukan kecil seperti itu. Ternyata tetap bayar. Malah beberapa tarifnya bisa
lebih mahal dari di Indonesia. Di London misalnya, untuk masuk ke kamar mandi
umum kita harus punya uang 25 – 30 penny. Setara dengan sekitar
Rp7000. Sedangkan di Jerman, kita harus membayar 0,50 Euro atau sekitar
Rp7.800,-.
Belum lagi bagi yang biasa dan wajib
membasuh dengan air selepas buang air, membayar tujuh ribuan rasanya kok mahal
ya? Malah kita terpaksa harus repot sedikit menampung air dalam botol pula di
kran yang diletakkan di luar. Di sanalah letak serunya. Mungkin jarang yang memperhatikan hal-hal sepele
seperti ini. Saya justru suka mengambil foto tarif harga yang selalu ditempel
di depan pintu-pintu masuk kamar mandi (tapi bukan buat mandi lho) di sana. Iseng? Bisa jadi. *tersenyum
puas, hihihi....*
Mesin penukar uang depan pintu masuk KM (dokpri) |
Bagi yang tidak punya uang
receh, beberapa kamar mandi umum menyediakan mesin penukar uang. Tapi ada juga
penjaga kamar mandi yang baik hati dan mau membantu memberi tukaran uang kepada
pengunjung kamar mandi itu. Meskipun begitu, supaya nggak repot, biasakan dan
ingatlah untuk tetap membawa uang pecahan sejumlah tarif-tarif kamar mandi di
sana.
Tidak
punya tiket belum sah?
Satu lagi yang terkait dengan kamar
mandi umum di luar negeri (contohnya di Eropa). Kalau kita sudah memasukkan
uang ke dalam mesin di depan pintu masuk, biasanya mesin akan mengeluarkan
tiket. Tiket itu bukti kalau kita sudah membayar. Namun, tidak semua pintu masuk
kamar mandi umum memberikan tiket sebagai bukti sudah membayar. Ada juga yang
ketika kita sudah memasukkan uang, besi di portal (jalur masuk) seukuran badan kita pun akan terbuka
saat didorong atau dilewati.
Tiket masuk kamar mandi umum (dokpri) |
Ada
yang bulat dan melebar
Ini bukan makanan lho ya, tapi
tempat sampah. Siapa sih yang suka iseng moto tempat sampah? Saya...! *angkat
tangan tinggi-tinggi ... jangan tutup hidung ya*
Saya dan tempat sampah ^_^ |
Dulu, boro-boro moto tempat sampah.
Kalau kebetulan nggak sengaja kefoto pas berdiri di dekat tempat sampah, saya
pasti bete. Pengin buru-buru
menghapus foto itu. Tapi, sekarang beda, karena tempat sampahnya bagus sih.
*tetap aja tempat sampah ya namanya... biarin ah*
Tempat sampah seperti ini ada di beberapa lokasi (dokpri) |
Saat jalan-jalan kemarin, keisengan
saya kambuh. Ada dua tempat sampah yang berhasil saya foto (sebenarnya ada beberapa, tapi sudah kedelete di hape...hiks). Ada yang bentuknya
bulat dan melebar ke samping. Suami saya suka kagok jika diminta mengambil foto saya
sambil berdiri di samping tempat sampah itu. “Memang nggak ada objek yang lebih
keren buat fotoan?” ujarnya dengan tatapan aneh ke saya. Dalam hati geli juga
sih, tapi dia tetap memoto.
Yang seperti ini juga banyak dan bukan untuk membuang puntung rokok (dokpri) |
Menurut saya (silakan dibantah kalau
nggak cocok ya ... qiqiqi), tempat sampah yang bentuknya unik-unik itu punya
daya magnet. Dengan melihat bentuknya, orang jadi segan membuang sampah
sembarangan. Tempat sampah itu menjadi sahabat yang secara tidak langsung
mengajarkan untuk disiplin menjaga kebersihan. Ini menurut saya sih.
Semoga setelah selesai membaca judul
dan isi catatan ini, tidak ada yang protes apalagi berdemo di blog saya ya. *senyum-senyum
deg-degan* Ini memang bukan tentang
bangunan bersejarah di luar negeri. Sama sekali bukaaan .... *berlalu santai* [Wylvera W.]
Bukan lagi semacam kotak amal seperti kebanyakan di indo ya mbak wik, Serba mesin ada tiketnya pula
BalasHapusIya, semua sudah serba mesin di sana. :)
HapusOk... Tambah info.. Jadi di eropa.. Toilet umum lebih mahal dibandingkan di sini ya. ..kalau tempat sampahnya... Saya pernah liat di jakarta udah mulai ada yg seperti itu
BalasHapusIya, kalau dirupiahkan. Maunya jangan di Jakarta aja ya. Pelan-pelan dibuat seperti itu juga. :)
Hapuswow... toiletnya aja kayak gitu, keren banget mbak :)
BalasHapuseh dari jerman ke london, mantep jalan2nya
*jadi pengen
Ho oh, cuma gak ada air buat bebersih, Mas. Pakai tisu (maaf, jadi bahas yang jorok ini). Wkwkwk ....
HapusBtw, yg di London itu tahun lalu. Kemarin cuma Jerman dan Benelux. :)
Saya setuju mbaa, tempat sampah unik itu kayaknya memang lebih berdaya tarik apalagi tidak bau :)
BalasHapusKeren ya toiletnya mbaa..
Iya, tempat sampah pun bisa dirawat kok agar tidak jorok. :)
HapusSepertinya di negri ini perlu ada tempat sampah seperti itu, supaya pada tidak sembarangan buang sampah
BalasHapusBetul, Mas. Diletakkan di beberapa titik ya, jadi mudah dijangkau. :)
HapusKirain apaan mba, ternyata toilet umum.. Hihihii.. Bersih ya kayaknya toilet di jerman itu.. Btw tempat sampah nya keren bingits.. Sanggup kah kita juga ganti tempat sampah yang lebih elegan begini ? Hahahaa *nggak kayaknya *
BalasHapusHahaha, sengaja nggak nyebut toilet. Sebenarnya untuk di dalam, gak semuanya juga yang bersih. Ada juga yang kotor, seperti tempat tisu kotor yang tidak bisa tertutup rapat dan bau pesing juga. Karena yang masuk ke situ kan dari beragam bangsa dengan pola kebiasaan yang berbeda juga dalam menjaga kebersihan. Untungnya, petugas lumayan sigap membersihkan. Btw, untuk tempat sampah, katanya sudah ada juga kok yang model begini di Indonesia ya. :)
Hapusbersih dan teratur, ciri masyarakat di negara maju. Tapi ada yg lucu juga kalau membayangkan sudah (maaf) kebelet...trus tiketnya macet..hahahaha....
BalasHapusHahaha ... gak saklek begitu banget kok. Biasanya petugas atau yang lainnya cepat menawarkan bantuan. :)
Hapuskalau mau gratis ke Masjid ya mbak di sana hehehe. jadi gak bisa beser mondar mandir toilet ya
BalasHapusUntuk masjid pun ada yang berbayar. Tujuannya agar pemakai bisa sama-sama menjaga kebersihannya. Hihihi... yang beser emang susah sih. Nahannya itu lho :p
Hapustempat sampah nya kaya gituh ya :D
BalasHapuskayanya seneng banget ya foto bareng tempat sampah ? hihihi
BalasHapusHahaha, gak senang sih, cuma supaya ada aja dokumen uniknya, Mbak. ^_^
HapusSaya setuju mbaa, tempat sampah unik itu kayaknya memang lebih berdaya tarik apalagi tidak bau :)
BalasHapusIya, lebih bersih juga
HapusIya, lebih bersih juga
Hapuswow... toiletnya aja kayak gitu, keren banget mbak :)
BalasHapuseh dari jerman ke london, mantep jalan2nya