Kepemimpinan adalah satu area yang
telah lama diyakini hanya milik kaum laki-laki. Inilah yang menyebabkan perempuan dianggap
tabu sebagai pemimpin. Sebenarnya pemahaman ini berangkat dari keberadaan sosok
perempuan dalam sebuah keluarga. Suamilah yang berhak menjadi pemimpin untuk
keluarganya, karena dia adalah imam untuk istri dan anak-anaknya. Ini benar.
Tidak ada yang pantas membantahnya, kecuali bagi perempuan sebagai single parents. Dari hal yang mutlak
ini, berkembanglah budaya tabu untuk kaum perempuan yang memegang tampuk
kepemimpinan. Semakin kuat mengakar sehingga digeneralisir pada
semua aspek kehidupan.
Berabad-abad
sudah perempuan dianggap sebagai sosok yang lemah. Dalam bersikap dipandang
sulit mengendalikan perasaannya sehingga dianggap emosional. Dari pandangan
ini, maka kaum perempuan belum sepenuhnya layak sebagai makhluk yang mampu
mengendalikan banyak hal. Sehingga di beberapa kancah, perempuan selalu
diragukan untuk tampil sebagai pemimpin. Tersisih oleh sosok laki-laki yang
dianggap rasional dan tegas dalam mengambil segala keputusan.
Namun, jika dilihat dari gerakan emansipasi,
pandangan bahwa perempuan adalah sosok yang lemah semakin hari semakin memudar.
Saat ini, kaum perempuan telah menunjukkan posisinya. Mereka mampu bersaing
dengan kaum laki-laki di berbagai bidang. Bahkan sudah banyak kaum perempuan
yang berada di garis depan sebagai pemimpin yang sukses.
Kenyataan menunjukkan bahwa
perempuan mampu menjadi pemimpin di berbagai sektor kehidupan. Kondisi ini
akhirnya mematahkan mitos yang selama ini menganggap mereka adalah kaum yang
lemah. Tidak bisa diabaikan bahwa pada kenyataannya, sebagian kaum perempuan
berhasil menunjukkan jati dirinya. Mereka tidak kalah dari kaum laki-laki.
Mereka juga bisa tegas, berani, dan kuat menghadapi tantangan.
Topik yang diketengahkan Redaksi
Insani kali ini adalah tentang “Perempuan dan Kepemimpinan” di luar kehidupan
berkeluarga. Sebab, sejatinya dalam setiap keluarga, peran kepemimpinan
tetaplah berada di pundak kaum laki-laki sebagai kepala keluarga. Untuk itu,
kita tidak mencampuradukkan peran tersebut dalam kehidupan berkeluarga. Kekuatan
dalam kata “kepemimpinan” yang menjadi pembahasan di edisi kali ini adalah yang
terkait dengan dunia pendidikan, seni, olahraga, serta beragam organisasi yang
digawangi oleh kaum perempuan.
Di
dunia pendidikan saja, sudah banyak kaum perempuan yang diberi amanah serta
tanggung jawab sebagai Kepala Sekolah. Bahkan tidak sedikit yang menjadi ketua
dari sebuah yayasan yang terkait dengan hajat hidup orang banyak. Di level
pelajar pun, seperti OSIS (Organisasi Intra Sekolah), tidak hanya diketuai oleh
siswa laki-laki. Begitu juga di kancah politik. Kisah keberhasilan kaum
perempuan memegang posisi puncak sudah banyak tersebar di media sosial.
Belum
lagi di beragam organisasi dan komunitas, peran kepemimpinan perempuan sudah
bukan barang tabu lagi. Termasuk peran pemimpin dalam menggerakkan dan memajukan
PIPEBI (Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia) selama ini. Melihat kuatnya
semangat gerakan emansipasi di tanah air tercinta ini, Insani merasa perlu
memilih tema yang terkait dengan itu. Maka, Insani mencoba mengaitkan peran
kepemimpinan perempuan dalam menggerakkan roda sebuah perkumpulan yang selama
ini kita kenal dengan nama PIPEBI (Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia).
Jika
kita putar ulang ke belakang, maka bukti bahwa kaum perempuan mampu menjadi
seorang pemimpin. Tidak semata-mata karena semua yang berstatus istri pegawai
Bank Indonesia itu adalah perempuan. Namun, sosok-sosok mereka yang mengemban
amanah untuk memajukan PIPEBI yang menjadi titik perhatian Insani.
Sejak
terbentuk hingga saat ini, PIPEBI semakin eksis dan mampu memberikan manfaat.
Tidak hanya memberi manfaat kepada anggota, PIPEBI juga telah banyak melakukan
sumbangsih kepada masyarakat yang membutuhkannya. Semua itu tidak bisa lepas
dari peran seorang pemimpin, yang lebih akrab kita sebut sebagai “Ketua”. Dan
mereka semua adalah perempuan. [Wylvera W.]
Note: Tulisanku di Majalah Insani, Sketsa edisi Januari 2016
(versi asli)
sekarang sudahbanyak perempuan yang eksis di posisi-posisi penting ya mbak
BalasHapusBetul, Lid. Perempuan-perempuan sekarang hebat-hebat
HapusKini sudah jamannya ya Mba..para perempuan eksis dan bahkan bisa memimpin sama layaknya kemampuan seorang pria.. mantap..
BalasHapusIya, perempuan-perempuan sekarang hebat-hebat. Semoga tetap tak lalai pada kodratnya ya. Aamiin.
HapusBersa denger Ibuk Wiwiek pidato qiqiqi.
BalasHapusMacam ibu-ibu pejabat ecek-eceknya :p
HapusDi luar boleh memimpin, tp di rumah tetap abdi keluarga ya mba :)
BalasHapusBetul, Mbak :)
Hapus