Membuat catatan tentang tanaman
obat, saya jadi ingat satu cerita yang pernah membuat saya panik. Waktu itu
anak pertama saya (sekarang sudah SMA kelas 12) masih berumur 2,5 tahun. Entah
apa sebabnya, Mira tiba-tiba muntah, perutnya kembung, dan badannya panas. Saya sudah memberinya obat penurun panas, tapi Mira keliatan masih gelisah. Karena saat itu tanggal
merah dan sudah larut malam, kami tidak membawanya ke dokter. Saya memberi
pertolongan pertama dengan mengoleskan minyak kayu putih ke perut Mira lalu
memberinya air putih agar panasnya turun. Tidak bertahan lama, Mira kembali muntah dan suhu tubuhnya masih hangat.
Saya ingat kalau di depan halaman
rumah kami ada pohon jarak. Entah siapa yang menanam pohon yang tumbuh subur
persis di pinggir parit itu. Dengan sigap saya memetik beberapa lembar daun
jarak itu. Saya bersihkan lalu membakarnya di atas kuali kering. Setelah itu,
saya mengoleskan minyak sayur yang dicampur dengan minyak kayu putih pada lima
lembar daun jarak yang sudah saya panggang tadi. Saya letakkan lima lembar daun
itu di atas perut Mira dan membalutnya dengan kain tipis agar tidak bergeser
dan jatuh. Alhamdulillah, perlahan-lahan
Mira tertidur hingga terbangun di pagi hari dengan senyum manisnya yang khas.
Dari pengalaman itu, saya jadi
belajar untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Walaupun saya tidak begitu
hobi bercocok tanam, tanaman yang bisa difungsikan sebagai obat selalu ada di
pekarangan rumah kami. Tidak banyak tapi cukuplah untuk berjaga-jaga. Beberapa
tanaman itu bisa juga dimanfaatkan sebagai pelengkap bumbu masakan. Ada kunyit,
kemangi, mengkudu, binahong, dan sere. Namun untuk postingan One Day One Post dari Ani Berta ini,
saya akan bercerita tentang kunyit dan kemangi saja. Yuuuk ….
Aneka
ragam manfaat tanaman kunyit
Siapa sih yang
tidak kenal dengan kunyit? Sangat mudah dijumpai. Kunyit selalu digunakan
sebagai pelengkap rempah-rempah. Tidak hanya di Indonesia, di beberapa negara
pun kunyit sangat familiar. Selain
untuk hiasan taman, kunyit memiliki banyak khasiat.
Inilah
salah satu contoh khasiat kunyit yang biasa saya manfaatkan dalam masakan
rendang. Kebiasaan menambahkan irisan daun kunyit pada rendang saya contoh dari
Mama. Awalnya saya penasaran tentang efeknya. Mama bilang kalau daun kunyit itu
akan membuat aroma rendang terasa dan membuat bumbunya semakin gurih serta
meresap ke dalam serat daging. Sebenarnya cara menggunakan daun kunyit ini
tergantung selera. Bisa dengan menyobek daunnya kemudian diikat lalu dimasukkan
ke dalam masakan. Atau dengan cara saya, yaitu mengiri halus daun kunyit lalu
menyemplungkannya saat santan mendidih.
Pohon kunyitku |
Daun
kunyit juga bisa mengurangi bau amis pada masakan. Selain daunnya bisa dipakai
untuk campuran bumbu rendang, buahnya juga bisa dipakai untuk bumbu masakan gulai, soto, sayur lodeh, kari, dan
pewarna alami nasi kuning.
Tanaman
kunyit memang paling banyak khasiatnya. Selain sebagai penyedap dan pelengkap masakan, kunyit juga sangat bermanfaat untuk
kesehatan. Beberapa penyakit yang bisa dibantu dengan pengobatan olahan kunyit
adalah diabetes mellitus, sakit perut karena haid, dan melancarkan ASI.
Sementara cara mengolahnya bisa di-search.
Yakinlah, Anda pasti akan menemukan panduannya. *hihi… gak mau repot penulisnya
ini*
Aroma
daun kemangi yang aneh di penciuman saya
Pertama kali mengenal daun kemangi,
saya langsung bilang kalau saya tidak akan pernah mencicipinya. Baunya begitu
asing dan aneh di hidung saya. Sementara, teman-teman saya dengan lahap
menyantap daun kemangi yang kecil-kecil bentuknya itu bersama sambal terasi dan
ikan lele yang baru digoreng.
Selama hijrah ke Jakarta dan
akhirnya menetap di Bekasi, saya semakin sering melihat daun kemangi. Daun ini
biasa disajikan bersama irisan ketimun, daun kubis, dan sambal sebagai teman
ikan maupun ayam goreng. Belakangan saya melihat lagi kalau daun kemangi juga
bisa digunakan dalam masakan pepes. Namun, lama sekali rasanya saya bisa akrab
dengan daun yang satu ini.
Yang membuat saya semakin kuat untuk
mencicipinya, ketika waktu itu saya melihat Mama - yang awalnya saya yakin
tidak akan suka karena lidah kami tentu tidak jauh berbeda – ternyata begitu
lahap menyantap daun kemangi yang dihidangkan di salah satu restoran Sunda. Suatu
hari saking penasarannya, saya akhirnya browsing
tentang khasiat daun kemangi ini. Ternyata banyak sekali manfaatnya.
Daun kemangi |
Dengan rajin mengonsumsi daun
kemangi maka aliran darah pun akan lancar. Kandungan magnesium dan betakaroten yang
terdapat dalam kemangi mampu membantu pembuluh darah dan jantung menjadi rileks,
sehingga kesehatan organ jantung ikut terjaga dengan baik. Zat arginin pada
kemangi berfungsi membantu daya hidup sperma semakin kuat alias mampu mencegah
kemandulan. Daun kemangi juga bisa mengobati
sariawan, meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki sel-sel yang rusak,
membantu perkembangan tulang, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
Nah, itu dua dari beberapa tanaman
lainnya yang ada di pekarangan rumah saya. Tinggal di komplek perumahan dengan
lahan terbatas, tidak menutup kesempatan untuk tetap melestarikan tanaman
sebagai apotek hidup. [Wylvera W.]
Note: Postingan kedua
pada #ODOP Fun Blogging
Siiip mbak. Kereeen. Aku malah sering dapat kiriman kunyit dari ibuk wonogiri. Karena di rumah semarang ini kegiatan berkebunnya baru seputar tanaman hias. Belum tanaman obat. Jadi kayak kemangi gtu masih beli di pasar. Heuheu. Smg bisa segera nanem sendiri di polybag lah minimal. Soalny suka lalapan kemangi
BalasHapusSejujurnya, aku sebetulnya kurang rajin berkebun. Lebih sering minta bantuan tukang kebun yang suak lewat depan rumah. Tapi untungnya, tetangga sebelah rumah rajin banget memanfaatkan lahan, termasuk mengusulkan supaya lahan di depan rumahku yang persis di pinggir kali dimaksimalkan dengan menanam ragam tanaman. Ada pohon mangga, mengkudu, pohon salam, dan lain-lain. Kalau halaman kecil di belakang rumahku, aku tanami kunyit, lidah buaya, binahong, dan kemangi.
HapusMbak Norma, aku kok gak bisa masuk ke blog Mbak Norma ya? Why?
HapusKalau di kampung kunyit dan tanaman obat lain gampang di jumpai, Mbak. Sekarang giliran di kota susah banget. Aku lagi kena syndrome malas berkebun. Doakan donk mbak bisa berkebun lagi :)
BalasHapusBeli buah kunyitnya trus tanam di pot pun gampang, Mbak. Kunyit mudah banget lho tumbuhnya. Ayo, semangat! :)
HapusAku juga punya kunyit Mbak. Kalau kemangi udah mati, beberapa kali nyebar bijinya nggak bisa tumbuh.
BalasHapusSusah susah gampang ya tumbuhnya. Mudah kering daunnya.
HapusAh, jadi semangat kepengen bercocok tanam juga nih. Aku kepengen menanam kunyit. Sepertinya ngga makan tempat juga ya Mba.
BalasHapusIya, pakai pot juga bisa kok
HapusBapak saya juga rajin banget nanem empon-empon. Ada jahe, kunyit, kencur, sereh, kunci juga. Sekarang nambah lagi tanamannya, ada ginseng sama rosella juga. Kalo saya suka manennya aja..hehe
BalasHapusWuaaah, komplit banget ya :)
HapusPertama kali makan kemangi aku nggak suka, rasanya aneh. Eh lama-lama kok enak juga ya, tapi dimakan dengan sambal terasi hehe. Dibuat pepes juga enak :)
BalasHapusNah, samaan kita, Mbak
HapusDuh jadi pengen nanem sesuatu yg bermanfaat di pekarangan jdnya...
BalasHapusIya, kalau lahannya cukup silakan, Mbak. :)
Hapuskalau aku suka sengaja nyimpe kunyit atau yg lainnya di pojokan kamar mandi, kalau sudah bertunas baru dipindah ke tanah. berkebun itu asik. hee
BalasHapusBaru tau bisa begitu caranya nih. Makasih ya, Mbak. :)
Hapus