Sampai saat ini pun saya masih ragu
menyebut diri sebagai blogger. Saya hanya bisa (belum jadi pakar) menulis di
blog. Selain itu, sejak mengenal dunia blogging dari Multiply (zaman jadul) hingga Blogspot, kiprah saya
belum ada apa-apanya. Maaf, ini bukan dalam rangka mengecilkan diri sendiri di
dunia blogger. Namun, itulah kenyataannya. Belum ada prestasi yang bisa dibanggakan untuk
menyandang profesi itu.
Kalau
ditanya, saya lebih percaya diri menyebut diri sebagai penulis buku ketimbang
blogger. Namun jauh di lubuk hati, saya juga tidak mau jauh-jauh dari dunia
blogger. *labil ya … hikks*
Sudah ah! Cukup sampai di situ saja
curhatnya.
Sebenarnya saya sedang bingung
mengumpulkan jawaban untuk tantangan One
Day One Post di Fun Blogging untuk hari keenam.
Ini
pertanyaannya;
“Tips hemat saat pergi ke acara blogger. Kalau pun harus mengeluarkan banyak
cost, sebagai gantinya, apa saja yang
harus kamu dapat dari acara itu? Tidak harus materi saja tentunya.”
Yang sudah mengukuhkan diri di dunia
blogging, tentu tahu banget kalau begitu banyak event yang melibatkan para blogger. Keberadaan para blogger sangat
diperhitungkan saat ini. Hampir di setiap momen penting yang digelar, para
penyelenggara acara selalu menggandeng blogger. Selain bisa bersilaturahmi, mereka tentunya
berharap agar para blogger membantu menyeruakan pesan yang ingin mereka
sampaikan kepada masyarakat.
Untuk komunitas blogger sendiri pun
tidak bisa terlepas dari event yang mengatasnamakan
gathering sebagai kemasannya. Sementara
kegiatannya sangat beragam. Ada yang hanya sekadar kumpul-kumpul dan berbagi
pengalaman. Ada pula yang bentuknya menyuguhkan pelatihan, dari blogger yang
mumpuni di dunia perbloggingan kepada blogger pemula maupun calon blogger.
Semua
kegiatan tersebut tentunya tidak bisa lepas dari biaya (cost). Sebab, there is nothing free under the sun.
Minimal kita harus mengeluarkan biaya awal untuk ongkos demi mencapai lokasi
acara. Atau menutupi selisih biaya jika bujet yang disediakan panitia lebih
kecil dari total yang sudah dikeluarkan. Meskipun tidak sedikit blogger yang
justru mendapatkan rewards berlebih,
dari apa yang sudah dikeluarkannya sebagai biaya.
Memang tidak semua penyelenggara akan memberikan uang transport kepada blogger untuk menghadiri acara mereka. Semua tergantung dari kebijakan si penyelenggara. Jadi, pilihan tetap dikembalikan kepada blogger. Mau hadir atau tidak. Kecuali kalau diundang untuk launching sebuah produk, blogger pasti akan diminta untuk menuliskan reviewnya dan biasanya ada rewards setelah itu. Bisa uang bisa produk juga.
Memang tidak semua penyelenggara akan memberikan uang transport kepada blogger untuk menghadiri acara mereka. Semua tergantung dari kebijakan si penyelenggara. Jadi, pilihan tetap dikembalikan kepada blogger. Mau hadir atau tidak. Kecuali kalau diundang untuk launching sebuah produk, blogger pasti akan diminta untuk menuliskan reviewnya dan biasanya ada rewards setelah itu. Bisa uang bisa produk juga.
Sebelum
berbagi tips (cieee … gaya ih saya),
bolehlah saya sedikit menyajikan foto-foto rekam jejak selama saya jadi blogger
(teuteup degdegan ngaku blogger ih).
Mungkin dari apa yang tersaji ini, saya tidak perlu lagi memaparkan poin-poin berisi
tips hemat saat pergi ke acara blogger. Intinya, nanti bisa ditemukan include di perbandingan yang akan saya
sebutkan.
ASEAN
Blogger Festival Indonesia (ABFI) 2013
Alhamdulillah, waktu itu saya diberi
kesempatan untuk mengikuti ASEAN Blogger Festival Indonesia (ABFI) 2013. Acara
bergengsi yang berlangsung selama empat hari (9 – 12 Mei) di kota Solo, Jawa
Tengah itu, dihadiri oleh para blogger perwakilan komunitas blogger di seluruh
Indonesia dan blogger dari negara-negara tetangga (ASEAN) lainnya.
Saya dan rombongan Blogger Jabodetabek |
Acara
yang bertema “Reinventing the Spirit of Culture Heritage in Southeast Asia”
ini terselanggara dengan lancar berkat dukungan berbagai pihak. Termasuk Kementrian
Luar Negeri, Kementrian Komunikasi dan Informasi, Kementrian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, dan Pemerintah Kota Surakarta.
Apa
yang saya dapatkan dari acara itu? Banyak! Banyak sekali. *kayak iklan itu ya …*
Pertama,
keberangkatan menuju Solo tentunya gratis. Saya tidak perlu repot menyediakan
dana untuk bisa sampai di sana. Kedua, saya mendapatkan kesempatan bertemu dan
berekenalan dengan para blogger yang selama ini saya kenal lewat dunia maya.
Bertukar pengalaman menjadi sebuah momen yang mampu memperkaya pengetahuan saya
tentunya. Ketiga, dari menyimak presentasi bernas para blogger ASEAN di acara
itu, membuat saya mengenal sesuatu yang benar-benar baru, terutama di dunia
pariwisata.
Ikut menanam pohon bersama para ASEAN Blogger |
Lalu,
apa yang sudah saya keluarkan/berikan untuk acara tersebut? Ada, pastilah ada.
Walaupun tiket perjalanan dan penginapan diberikan gratis, saya tentu ingin
menikmati kuliner kota Solo di luar acara (mumpung sudah nyampe Solo ^^). Saya juga butuh belanja-belanji
untuk oleh-oleh. Intinya, saya pun butuh uang saku untuk bisa melengkapi
kesempatan saya berada di kota Solo. Dan, uang sakunya tidak dari panitia lagi dong. Apakah saya merasa rugi? Tidak sama
sekali. Justru cost yang saya keluarkan
tidak sebanding dengan pengalaman yang saya dapatkan.
Pelatihan
oleh para Founder Fun Blogging
Menjadi blogger tentunya wajib
mengetahui teknik-teknik perbloggingan. Mulai dari cara membuat konten/artikel
agar bisa menarik saat ditampilkan di blog pribadi, hingga cara memanfaatkan
blog pribadi sebagai lahan untuk mendulang rezeki. Bisa saja semua itu dipelajari
secara otodidak. Namun bagi saya, rasanya saya tidak akan mampu memahami semua
itu secara detail jika tidak mengikuti pelatihannya secara langsung dengan
narasumber yang mumpuni.
Saya
memutuskan untuk mengikuti pelatihan “Dari Hobi Menjadi Profesi” bersama para
blogger sekelas Ani Berta, Haya Aliya Zaki, dan Shinta Ries. Tidak masalah jika saya harus mengeluarkan
uang untuk ilmu yang sangat berharga itu. Sebab, jika dibanding-bandingkan,
saya justru merasa lebih banyak menerima dari memberinya. Dari apa yang disampaikan, walaupun tidak langsung memberi keuntungan materi, saya tetap mendapatkan ilmu yang bisa saya gunakan suatu waktu. Sesederhana itu saya berhitungnya.
Diundang
dalam acara sosialisasi UU ITE dan Wings Peduli Kasih
Terpilih sebagai salah satu blogger
yang diundang untuk menghadiri acara sosialisasi Undang-Undang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE), sudah membuat saya senang. Begitu juga saat saya
diajak oleh Ani Berta untuk menyaksikan gerakan sosial dari Wings Peduli Kasih
dan Econity90 untuk salah satu sekolah anak-anak pemulung di kawasan
Bantergebang. Saya tidak berpikir ulang dan langsung ingin hadir untuk
menyaksikan langsung momen inspiratif itu.
Tidak
ada uang pengganti transport. Hanya coffe
break dan makan siang yang disediakan oleh panitia. Saya malah harus
mengeluarkan bujet untuk bensin mobil saya agar sampai ke lokasi. Rugikah saya?
Tidak samasekali, sebab saya mendapatkan banyak manfaat sebagai pengganti bujet
yang sudah saya keluarkan untuk acara itu. Ilmu, bertemu banyak teman baru, dan
inspirasi serta ide untuk menulis tentunya. Itu yang pasti.
Di acara Sosialisasi UU ITE |
Selain beberapa momen di atas, masih
banyak lagi event lainnya yang sempat
saya ikuti dan hadiri. Terlibat di acara Srikandi Blogger 2013 dan 2014 sebagai ketua
panitia dan pembaca monolog serta puisi. Ngabuburit dan buka puasa bareng blogger dan Sari
Ayu Martha Tilaar. Hadir di sesi Sharing dan
Sosialisai di Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA)
RI. Ini sebagian dari acara-acara bersama blogger yang pernah saya hadiri.
Monolog |
Berpuisi |
Jujur
saja, bagi saya sendiri yang selama ini mendapat kesempatan untuk hadir di
beberapa acara yang terkait dengan blogger, saya jarang menghitung-hitung cost. Bukannya sombong atau sok banyak duit. Bukan. Bagi saya lagi-lagi sederhana saja. Jika saya sudah menyatakan bersedia hadir di acara tersebut, maka
saya tidak akan memusingkan kepala untuk mengukur dan menimbang-nimbang ulang
antara dana yang sudah dikeluarkan dengan apa yang bakal saya terima. Saya menikmatinya
saja. Apa pun yang akan saya rasakan, tentu akan menyisakan sesuatu untuk
dijadikan pengalaman. Terserah jika ini dianggap tidak profesional. Beginilah saya.
Sharing dan Sosialisai bersama KPPPA |
Sebenarnya,
tips dari saya simpel saja. Kalau tidak mau rugi dan berakhir dengan
kekecewaan, maka sebelum memutuskan untuk menghadiri acara blogger, pikirkan matang-matang.
Apa yang bisa diperoleh dari acara tersebut. Menguntungkan atau tidak samasekali?
Tapping di Detik Tivi |
Jika
ingin dipaksa itung-itungan pun bisa saja. Kalau sudah terlanjur memutuskan hadir di acara blogger, tapi akhirnya harus mengeluarkan
banyak biaya, saya tetap berusaha agar bisa memperoleh keuntungan dari sisi
lain. Apa yang harus saya dapatkan dari acara yang sudah terlanjur saya hadiri
itu? Sekali lagi, seperti yang saya uraikan sebelumnya. Minimal saya bisa memperluas
jejaring sosial (networking), sebab dari sana ada saja yang akhirnya mengenal saya sebagai penulis buku cerita anak juga. Bisa jualan buku juga deh kelanjutannya.
Apalagi setelah itu? Tentunya mencatat hal-hal penting yang tetap bisa dijadikan bahan tulisan, minimal untuk konten blog sendiri. Saya pikir, dua manfaat itu saja sudah cukup buat saya untuk mengatasi bujet yang terlanjur dikeluarkan. Saya tidak bahas hemat atau tidaknya, tapi manfaat apa yang bisa saya peroleh dari acara itu. Simpel ‘kan? [Wylvera W.]
Apalagi setelah itu? Tentunya mencatat hal-hal penting yang tetap bisa dijadikan bahan tulisan, minimal untuk konten blog sendiri. Saya pikir, dua manfaat itu saja sudah cukup buat saya untuk mengatasi bujet yang terlanjur dikeluarkan. Saya tidak bahas hemat atau tidaknya, tapi manfaat apa yang bisa saya peroleh dari acara itu. Simpel ‘kan? [Wylvera W.]
Note: Postingan hari ke-6 untuk One Day One Post Fun Blogging
Menarik, mbak apa yang dilakukan untuk berhemat untuk acara blogger.. Asyiknya bisa ikut AFBI.
BalasHapusSudah dibaca kan ya, Mbak? Aku jarang menghitung bujet kalau datang ke acara blogger. Seperti di catatanku itu saja caraku menyikapinya. :)
HapusAku mah dtg aja Bun, tapi udah punya si kecil, jadi memang harus mikir apa manfaatnya kalo dtg, hehe
BalasHapusIya, itu pilihan, Mbak. Gak ada yang salah pada pilihan kita selama itu memang tepat buat kita. :)
HapusIya mak. Tergantung sikap n persepsi kita. Saat kita menganggap itu simpel, ya simpel lah yg terasa. Slm kenal dr tg.pinang.
BalasHapusBetul. Aku orangnya malas yang ribet-ribet mikirnya soale. Hahaha ... salam kenal kembali dari Bekasi.
HapusSaya sama sekali tidak ragu menyebut mak wylvera windayana sebagai blogger sejati... saluut banget dengan istiqomahnya dlm dunia kepenulisan
BalasHapusAlhamdulillah, kalau masih ada menyebut saya blogger plus "sejati" pulak. *menunduk malu-malu*
Hapusasyik ya mbak bisa ikutan acara keren yg banyak manfaatnya buat kita blogger
BalasHapusIya, alhmadulillah banget. :)
HapusStuju, Mbak. Terkadang lebih nyaman dengan sebuatn penulis daripada blogger. Apalagi frekuensi saya menulis di blog masih rendah, sekitar 1 tulisan saja tiap minggunya. Tapi apa pun sebuatn orang kepada kita, saya berharap tulisan kita membawa manfaat mencerahkan, bukan bikin keruh hati orang lain, apalagi sampai memcah belah dan menimbulkan fitnah ^_^
BalasHapus